‎Transformasi Irigasi di Bojonegoro, dari Diesel ke Listrik untuk Pertanian Lebih Maju

BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tengah gencar mendorong transformasi sistem irigasi pertanian dari penggunaan pompa air diesel yang selama ini umum digunakan, menjadi sistem irigasi berbasis listrik.

‎Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengairan, menekan biaya operasional petani, dan mendukung peningkatan Indeks Pertanaman (IP) di wilayah tersebut.

‎Inisiatif utama yang sedang dikejar adalah percepatan konversi di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

‎Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyatakan bahwa inovasi ini akan direalisasikan secara bertahap di 13 kecamatan dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk PLN, kelompok tani, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

‎”Untuk memuluskan transisi ini, Pemkab Bojonegoro menjalin kerja sama dengan PLN UP3 Bojonegoro,” kata Bupati.

‎PLN menawarkan kemudahan akses listrik bagi petani dengan mekanisme penyambungan jaringan yang lebih fleksibel tanpa biaya tambahan untuk perangkat seperti trafo, serta memperkenalkan sistem prabayar untuk irigasi sawah.

‎Selain itu, Pemkab Bojonegoro berencana melakukan studi banding ke Kabupaten Ngawi untuk mempelajari praktik terbaik dalam implementasi sistem irigasi listrik.

‎”Koordinasi juga akan dilakukan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk menyesuaikan prosedur pengambilan air irigasi sesuai dengan regulasi yang berlaku,” lanjutnya.

‎Berbagai aspek teknis, seperti luas lahan pertanian, kebutuhan daya listrik, dan skema pendanaan awal bagi petani, akan dikaji lebih lanjut.

‎”Sosialisasi mengenai manfaat konversi ini juga akan digencarkan agar petani memahami keuntungan dari sistem irigasi berbasis listrik,” jelas Bupati.

‎Bupati Wahono menekankan bahwa identifikasi kelompok tani yang siap untuk mempercepat konversi ini akan menjadi prioritas. Setelah peresmian program, nota kesepakatan antara Pemkab Bojonegoro dan PLN UP3 Bojonegoro akan ditandatangani sebagai wujud komitmen bersama.

‎Melalui upaya ini, Pemkab Bojonegoro berharap sistem irigasi listrik dapat memberikan manfaat nyata bagi petani, baik dari segi penghematan biaya maupun peningkatan hasil pertanian.

‎Bupati Wahono juga menyampaikan harapannya agar langkah ini tidak hanya menjamin suplai air yang lebih stabil dan berkelanjutan, tetapi juga mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan, sehingga ketahanan pangan di wilayah Bengawan Solo semakin kuat dan berkelanjutan demi Bojonegoro yang makmur dan membanggakan. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *