BOJONEGOROtimes.Id – Dalam rangka mempererat silaturahmi dan menciptakan suasana kondusif menjelang Bulan Suro, Polres Bojonegoro menggelar kegiatan mancing bersama keluarga besar Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP), pada Minggu 1 Juni 2025.
Acara tersebut berlangsung di Kolam Pacing, Jalan Pemuda, Bojonegoro, dengan diikuti ratusan peserta dari berbagai kecamatan.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, SH, SIK, M.Si, didampingi Wakapolres dan jajaran Pejabat Utama (PJU) Polres turut hadir dalam kegiatan penuh keakraban tersebut.
Jajaran pengurus BKP dari berbagai perguruan silat dan wilayah juga memeriahkan suasana dengan antusiasme tinggi mengikuti lomba mancing.
”Kegiatan ini menjadi sarana strategis untuk memperkuat kebersamaan dan mempererat tali silaturahmi antar anggota perguruan silat, tanpa melihat perbedaan asal perguruan,” ujar Kapolres Mario di sela kegiatan.
Ia juga mengajak seluruh warga BKP untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), mengingat Bulan Suro kerap menjadi momen penting yang rawan gesekan antarkelompok.
“Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan demi terciptanya situasi yang aman dan damai di wilayah kita,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua BKP Kabupaten Bojonegoro, Wahyu Subakdiono atau akrab disapa Kangmas Wahyu, menyampaikan bahwa kegiatan di luar ruangan seperti ini tak hanya menyegarkan pikiran, tetapi juga memperkuat persaudaraan antaranggota BKP dari berbagai latar belakang perguruan.
“Lewat kegiatan seperti ini, kita ingin membangun rasa kekeluargaan yang kokoh. Bukan sekadar lomba, tapi sebagai momentum pemersatu,” ujarnya.
Dalam perlombaan mancing yang menjadi bagian utama acara, BKP Kecamatan Balen keluar sebagai juara pertama setelah hasil tangkapan pesertanya mencatatkan skor tertinggi. Juara kedua diraih oleh BKP Kecamatan Dander, disusul BKP Kecamatan Kota di posisi ketiga.
Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh positif dalam menjaga keharmonisan antarkelompok silat serta mendukung upaya Polres Bojonegoro dalam menciptakan lingkungan yang damai, terlebih menjelang tradisi Bulan Suro yang sarat makna di kalangan masyarakat Bojonegoro. (Az)