BOJONEGOROtimes.Id – Kebun Alpukat Wonocolo di Kecamatan Kedewan kini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam sekaligus merasakan sensasi memetik buah langsung dari pohonnya.
Keasrian kawasan perbukitan dengan hamparan ribuan pohon alpukat menjadikan lokasi ini sebagai agrowisata unggulan di Bojonegoro.
Amin, pengelola kebun alpukat yang berada di Desa Wonocolo, menjelaskan bahwa program penanaman alpukat di kawasan tersebut dimulai pada tahun 2018.
Setelah tujuh tahun berjalan, kebun seluas 10 hektare itu kini memiliki sekitar 1.000 pohon yang tumbuh subur.
“Untuk alpukat lokal, satu pohon bisa menghasilkan hingga 1 kwintal. Sementara jenis aligator bisa mencapai 50 kilogram,” terangnya, Senin (24/11/2025).
Menurut Amin, perawatan tanaman alpukat relatif mudah. Pohon-pohon tersebut cukup diberi pupuk organik dan pupuk kandang secara rutin untuk menjaga produktivitas.
Selain menjual buah, kebun ini juga menyediakan berbagai bibit unggulan seperti alpukat wina, aligator, dan markus. Bibit tersedia dalam bentuk setekan maupun biji dengan harga mulai dari Rp50.000 hingga Rp250.000.
Tak hanya dipasok ke toko buah, banyak pembeli yang memilih datang langsung ke lokasi.
Sejumlah instansi, termasuk rombongan dari KPU Jawa Timur, juga pernah berkunjung untuk melihat langsung proses budidaya alpukat Wonocolo.
Amin menyebutkan, meski alpukat berbuah sepanjang tahun, panen raya biasanya berlangsung pada Januari hingga Februari.
Untuk harga jual, buah alpukat dihargai sekitar Rp25.000 per kilogram, namun dapat meningkat hingga Rp35.000 tergantung musim.
“Kadang turun naik, tapi saat musim tertentu harga bisa mencapai Rp35.000 per kilogram,” jelasnya.
Dengan panorama alam yang memukau dan pengalaman wisata memetik buah langsung, Kebun Alpukat Wonocolo semakin dipandang sebagai destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di Bojonegoro. (*)
Bojonegorotimes.id adalah media online berbasis di Bojonegoro, serta fokus pada pemberitaan di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. Sejak awal,