‎Bojonegoro Gencarkan Program Gizi dan Eliminasi TBC pada Ibu Hamil dan Balita

‎BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali menegaskan komitmennya dalam menangani masalah gizi dan kesehatan masyarakat melalui program lanjutan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang digelar di Puskesmas Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, pada Rabu 11 Juni 2025.

‎Kegiatan ini menjadi bagian dari program terpadu yang menyasar ibu hamil, balita bergizi buruk, serta penderita tuberkulosis (TBC).

‎PMT diberikan dalam bentuk susu dan vitamin sebagai langkah konkret untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

‎Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerja kolaboratif lintas sektor untuk menekan angka stunting di daerah.

‎”Kami fokus agar angka stunting bisa terus turun. Dengan sinergi dan strategi yang tepat, kami optimis target ini bisa tercapai,” tegasnya.

‎Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan PMT kali ini menyasar 142 penerima manfaat di 11 kecamatan, terdiri dari 113 ibu hamil, 27 balita gizi buruk, dan 2 penderita TBC.

‎Data terbaru menunjukkan prevalensi stunting di Bojonegoro saat ini sudah lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Timur dan nasional.

‎Hal ini menjadi indikasi bahwa intervensi yang dilakukan mulai menunjukkan hasil positif.

‎Namun upaya tidak berhenti di situ. Dinas Kesehatan menyiapkan perluasan cakupan PMT berbasis pangan lokal yang ditargetkan menyasar 680 ibu hamil dengan gizi kurang kronis, 1.300 balita kurang gizi, 914 balita gizi buruk, dan lebih dari 1.400 balita yang mengalami kenaikan berat badan.

‎Program ini dijalankan oleh seluruh Puskesmas dengan total anggaran mencapai Rp3,4 miliar.

‎Wakil Bupati (Wabup) Nurul Azizah menambahkan bahwa program ini sejalan dengan arah pembangunan Bojonegoro, khususnya dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

‎Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan proaktif dalam penanganan TBC melalui sistem layanan jemput bola.

‎”Kami tidak bisa menunggu pasien datang ke Puskesmas. Harus ada upaya aktif untuk mendekatkan layanan dan memastikan pengobatan tuntas. Target kami jelas: Bojonegoro bebas TBC,” ujarnya.

‎Sebagai kelanjutan dari kegiatan serupa pada 5 Juni lalu, program PMT akan kembali digelar pada Jumat, 13 Juni 2025 di Kecamatan Kepohbaru.

‎Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan memberikan manfaat yang lebih merata.

‎Dengan strategi yang terstruktur dan dukungan lintas sektor, Pemkab Bojonegoro optimis mencetak generasi yang lebih sehat, cerdas, dan bebas dari gizi buruk serta TBC. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *