Bojonegoro Bentuk Desa Tangguh Bencana, Wabup Nurul: Desa Harus Mandiri Hadapi Musibah

BOJONEGOROtimes.Id – Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Nurul Azizah, menghadiri kegiatan Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang berlangsung di Balai Desa Cancung, Kecamatan Bubulan, pada Senin (10/11/2025).

‎Acara ini digelar oleh BPBD Kabupaten Bojonegoro sebagai bagian dari upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.

‎Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya penanggulangan bencana di tingkat desa, sekaligus menyampaikan capaian program Destana yang telah dijalankan di berbagai wilayah Bojonegoro.

‎Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat koordinasi dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana di masa mendatang.

‎Tercatat sebanyak 40 peserta dari berbagai elemen masyarakat mengikuti kegiatan ini.

‎Mereka terdiri atas tokoh agama, tokoh masyarakat, Karang Taruna, perangkat desa, bidan, hansip, guru, kader PKK, serta perwakilan penyandang disabilitas.

‎Para peserta mendapatkan pembekalan dari fasilitator BPBD Provinsi Jawa Timur, yang membawakan materi tentang manajemen bencana serta diskusi terkait kesiapsiagaan pada pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.

‎Dalam arahannya, Wabup Nurul Azizah menegaskan bahwa Bojonegoro merupakan wilayah yang kerap menghadapi berbagai potensi bencana, seperti banjir, kekeringan, kebakaran, longsor, hingga angin kencang.

‎Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pembentukan Destana sebagai langkah untuk menciptakan masyarakat yang tanggap dan mandiri tanpa harus menunggu bantuan datang.

‎“Dengan adanya program Destana, diharapkan setiap desa mampu berdiri sendiri dan sigap ketika bencana datang. Kita ingin masyarakat Bojonegoro menjadi tangguh dan siap menghadapi kondisi darurat tanpa bergantung pada bantuan luar,” ujar Wabup Nurul.

‎Melalui program ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap setiap desa dapat menjadi komunitas yang adaptif, siaga, dan resilien terhadap bencana, demi terciptanya daerah yang aman dan berdaya tahan tinggi. (Prokopim)