BOJONEGOROtimes.Id – Suasana di depan Gedung DPRD Bojonegoro, Jalan Veteran, memanas pada Kamis (4/9/2025).
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi protes dengan membawa tuntutan agar para wakil rakyat tidak berpangku tangan terhadap penderitaan masyarakat.
Dalam aksi tersebut, orasi bergema silih berganti. Seorang mahasiswa menegaskan bahwa DPRD seharusnya menjadi pelayan rakyat, bukan justru kelompok yang sibuk mengumpulkan keuntungan pribadi.
“Mereka terlalu nyaman dengan fasilitas dan jabatan, sementara rakyat masih menunggu perhatian yang layak,” ujar salah satu orator.
PMII menilai kesejahteraan masyarakat Bojonegoro masih jauh dari kata layak. Mereka mendesak agar kebijakan publik lebih berpihak kepada rakyat kecil dan bukan hanya menguntungkan segelintir elit politik.
Selain isu lokal, massa juga menyoroti agenda nasional, termasuk desakan pengesahan RUU Perampasan Aset serta kritik terhadap kondisi politik dan ekonomi Indonesia yang mereka sebut semakin genting.
“Kami turun ke jalan bukan untuk hura-hura. Ini bentuk kontrol sosial dan pengawalan mahasiswa terhadap kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegas massa aksi.
Para mahasiswa juga menolak kompromi politik yang dinilai mengorbankan kepentingan rakyat.
Mereka menegaskan bahwa perjuangan mahasiswa harus terus hidup di jalanan, bukan sekadar wacana di ruang berpendingin udara. (*)