‎Wabup Bojonegoro Tekankan Kepatuhan dan Kepedulian Sosial PT Sata Tec

BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali membuktikan perannya sebagai jembatan kepentingan antara dunia usaha dan masyarakat.

‎Pada Senin, 15 Juli 2025, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, melakukan kunjungan langsung ke PT Sata Tec Indonesia di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas.

‎Kunjungan tersebut merupakan langkah strategis untuk merespons persoalan yang muncul setelah operasional perusahaan pengolahan tembakau itu dihentikan sementara sejak Juni lalu.

‎Penghentian sementara operasional disebabkan belum terpenuhinya sejumlah syarat perizinan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 59 Tahun 2021.

‎Selain itu, keluhan masyarakat terkait aroma menyengat dari proses produksi juga menjadi perhatian serius pemerintah.

‎Dalam forum dialog terbuka yang digelar di lokasi, PT Sata Tec menyampaikan rencana untuk melakukan uji coba pengolahan tembakau dengan peralatan produksi yang telah dimodifikasi.

‎Uji coba ini menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam memenuhi seluruh persyaratan legal, termasuk dokumen lingkungan hidup.

‎Demi menjaga kenyamanan warga, khususnya pelajar di SD dan PAUD yang berada dekat area industri, disepakati bahwa uji coba hanya dilakukan setelah pukul 12.00 siang, waktu di mana aktivitas belajar mengajar telah selesai.

‎Kesepakatan ini merupakan hasil dari koordinasi lintas pihak, mulai dari manajemen PT Sata Tec, Pemerintah Desa Sukowati, Dinas Pendidikan, hingga perwakilan guru dan orang tua siswa.

‎Tak hanya itu, dalam dialog tersebut para guru mengajukan usulan sosial agar PT Sata Tec memasang pendingin ruangan (AC) di kelas-kelas terdampak serta menanggung biaya listriknya.

‎Pihak perusahaan menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk merealisasikan permintaan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

‎Wakil Bupati Nurul Azizah menegaskan bahwa Pemkab berperan sebagai fasilitator untuk memastikan tercapainya solusi yang adil dan saling menguntungkan.

‎“Pemerintah Kabupaten sangat mendukung investasi dan dunia usaha, tetapi tetap mengedepankan regulasi serta kenyamanan publik. Saya harap uji coba bisa berjalan sesuai prosedur tanpa mengganggu masyarakat, terutama anak-anak di lingkungan sekolah,” tegasnya.

‎Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bojonegoro, Luluk Alifah, menjelaskan bahwa pelaksanaan uji coba menjadi tahap awal menuju proses perizinan penuh.

‎“Uji coba ini akan dievaluasi secara independen oleh pihak ketiga. Hasilnya akan menjadi dasar bagi penerbitan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dan Sertifikat Laik Operasi (SLO),” jelasnya.

‎Dari pihak perusahaan, Nur Hidayat selaku perwakilan manajemen PT Sata Tec menegaskan komitmen perusahaan untuk patuh terhadap semua ketentuan hukum dan lingkungan.

‎Ia juga mengungkapkan bahwa keberadaan perusahaan telah menjadi sumber penghidupan bagi warga sekitar.

‎“Kami ingin tetap beroperasi dengan memperhatikan kenyamanan lingkungan, karena masyarakat sekitar adalah bagian dari kami juga,” ujarnya.

‎Kepala Desa Sukowati, Amik Rohadi, turut menyuarakan dukungannya terhadap keberadaan PT Sata Tec, dengan catatan perusahaan tetap patuh terhadap aturan dan tanggap terhadap dampak sosial.

‎“Kami mendukung selama ada keseimbangan antara manfaat ekonomi dan kenyamanan masyarakat,” tegasnya.

‎Kehadiran Wakil Bupati dan tercapainya kesepakatan ini disambut positif oleh para pekerja PT Sata Tec yang selama ini terdampak penghentian operasional.

‎Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali menunjukkan keberpihakan pada penyelesaian masalah secara dialogis, dengan tetap menjaga keseimbangan antara dunia usaha, masyarakat, dan penegakan regulasi. (Prokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *