BOJONEGOROtimes.Id – Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro dari Fraksi PAN Bintang Nurani Rakyat, Moch. Choirul Anam, S.Pd., M.AP., kembali menyapa warga Daerah Pemilihan 4 melalui kegiatan Reses Masa Sidang III.
Agenda penyerapan aspirasi itu digelar di Dusun Demping, Desa Dayukidul, Kecamatan Kedungadem, pada Jumat (21/11/2025).
Pada kesempatan tersebut, Anam mengungkapkan bahwa reses kali ini terasa cukup spesial. Tepat satu tahun ia mengemban amanah sebagai wakil rakyat di parlemen Bojonegoro.
“Tidak terasa sudah setahun saya mengabdi. Melalui reses ini, saya ingin bertemu langsung dengan warga, bukan hanya dengan struktur partai,” tuturnya di hadapan masyarakat yang hadir.
Ia menegaskan, kehadirannya di lembaga legislatif merupakan amanah besar dari masyarakat, terutama warga Demping yang turut mengantarkan dirinya menuju kursi DPRD.
“Wong Demping harus bangga. Saya ada di DPRD untuk memperjuangkan panjenengan semua,” tegasnya.
Menurut Anam, reses adalah sarana penting bagi anggota DPRD untuk mendapatkan masukan nyata dari masyarakat mengenai kebutuhan maupun persoalan yang selama ini mereka hadapi.
Ia pun mengajak warga agar tidak ragu menyampaikan pendapat atau kritik.
Dalam pemaparannya, Anam menyinggung sejumlah hal yang menjadi fokus kerjanya selama setahun terakhir. Salah satunya persoalan pupuk yang sempat menjadi keluhan petani.
“Dulu pupuk sulit dan mahal, tetapi sekarang sudah lebih mudah dan terjangkau berkat perjuangan bersama hingga tingkat pusat,” jelasnya.
Ia menyebutkan peran Menko Bidang Pangan sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, serta pemerintah pusat dalam menyelaraskan kebijakan agar petani menerima manfaat yang lebih optimal, termasuk dalam hal harga gabah.
Anam juga menyoroti posisi PAN yang kini berada satu barisan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, kondisi tersebut harus dimanfaatkan agar semakin banyak kebijakan pemerintah yang berpihak pada masyarakat.
Salah satu program yang ia soroti adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai upaya nasional meningkatkan kualitas SDM.
Di tingkat daerah, ia menilai Pemkab Bojonegoro juga terus mendorong penguatan ekonomi melalui sektor pertanian, UMKM, hingga program pemberdayaan seperti Program Gayatri, yang sudah dirasakan oleh sejumlah warga.
“Kalau dapat bantuan ayam, jangan dijual. Pelihara dan kembangkan. Itu jalur menuju kemandirian,” pesannya.
Sebagai daerah dengan pendapatan besar dari sektor migas, Anam mengingatkan pentingnya penggunaan APBD yang tepat sasaran serta keberadaan Dana Abadi Bojonegoro sebagai langkah antisipasi ketika produksi minyak menurun di masa mendatang.
“Migas tidak abadi. Harus ada perencanaan agar generasi ke depan tetap merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri penyampaiannya, ia memberikan motivasi bagi masyarakat di wilayah Kedungadem.
Ia berharap anak-anak desa tidak merasa tertinggal dan terus memiliki cita-cita tinggi.
“Tidak mustahil beberapa tahun lagi ada anak dari Demping yang jadi DPRD, bahkan Bupati,” serunya.
Setelah penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan dialog terbuka. Beberapa warga menyampaikan beragam keluhan dan permohonan.
Warga bernama Jumali menyoroti kondisi jembatan yang sudah bertahun-tahun diajukan namun belum terealisasi.
Ia bahkan menyebut warga harus mengeluarkan biaya perawatan sekitar Rp3 juta per tahun.
“Mohon dikawal, Pak. Sudah lama diajukan tapi belum ada hasilnya,” pintanya.
Ada pula yang menanyakan soal program beasiswa prestasi yang belum kunjung cair meski pengajuan sudah dilakukan lama.
Sementara Mbah Sutamat mempertanyakan informasi terkait gaji pensiunan, dan warga lainnya menyinggung santunan duka yang kini berubah menjadi program BPJS Ketenagakerjaan.
Ketua DPD PAN Bojonegoro sekaligus anggota DPRD, Lasuri, S.H., M.H., yang turut hadir, memberikan penjelasan.
Ia menegaskan bahwa seluruh pembangunan harus mengikuti skala prioritas desa serta menyesuaikan regulasi yang ada.
Terkait jembatan, Lasuri menjelaskan bahwa jika desa pada tahun berjalan memprioritaskan pembangunan jalan, maka pembangunan jembatan harus menunggu giliran.
“Semua ada aturan mainnya. Kalau nanti masuk prioritas desa dan diajukan, kami pasti siap mengawal,” tegasnya.
Untuk program santunan duka melalui BPJS Ketenagakerjaan, ia menyampaikan bahwa bantuan hanya berlaku untuk warga kategori rentan atau desil 1–4 sesuai data pemerintah Damisda.
“Tidak seperti dulu, setiap orang yang meninggal langsung dapat bantuan,” jelasnya.
Reses tersebut menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk memastikan aspirasi mereka tersampaikan dan dapat diakomodasi dalam penyusunan kebijakan pembangunan Kabupaten Bojonegoro ke depan. (Az)












Bojonegorotimes.id adalah media online berbasis di Bojonegoro, serta fokus pada pemberitaan di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. Sejak awal,