BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar kegiatan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) dalam rangka evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2025, Kamis (17/04/2025). Acara ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan terpusat di Gedung Angling Dharma Pemkab Bojonegoro.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan komitmen daerah dalam mendukung pelaksanaan KLA.
Ia menegaskan bahwa Bojonegoro telah mengimplementasikan berbagai kebijakan pendukung, mulai dari regulasi, pengalokasian anggaran, pelatihan sumber daya manusia, hingga keterlibatan aktif masyarakat dan forum anak.
“Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama masyarakat terus berkomitmen dalam mewujudkan pemenuhan hak serta perlindungan anak sebagai bagian dari misi Indonesia Layak Anak 2030 dan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Bupati Wahono.
Ia juga menyampaikan bahwa Bojonegoro telah meraih predikat KLA kategori Madya selama tiga tahun berturut-turut, yakni pada 2021, 2022, dan 2023. “Tahun ini, kami menargetkan peningkatan ke kategori Nindya,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Perumusan dan Koordinasi Kebijakan Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nanang A. Rachman, menjelaskan bahwa KLA adalah sistem pembangunan daerah yang menjamin terpenuhinya hak anak secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Nanang juga menegaskan bahwa penyelenggaraan KLA diatur dalam Perpres No. 25 Tahun 2021 dan Permen PPPA No. 12 Tahun 2022, di mana kepala daerah memiliki tanggung jawab utama dalam pelaksanaan dan evaluasi KLA setiap tahunnya. Gubernur pun berperan dalam pembinaan dan pengawasan KLA di tingkat provinsi.
Pelaksanaan KLA sendiri melalui lima tahapan, yaitu: perencanaan, pra-KLA, pelaksanaan, evaluasi, dan penetapan peringkat. Terdapat 24 indikator yang terbagi dalam lima klaster utama, yaitu: hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan dan budaya, serta kelembagaan.
Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur, Margaretha Sari Prananingrum, menambahkan bahwa Bojonegoro terus menunjukkan peningkatan dalam evaluasi KLA setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari kehadiran berbagai layanan yang ramah anak seperti PRAP (Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas), SRA (Satuan Pendidikan Ramah Anak), serta LPKRA (Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak.
“Upaya ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan layak bagi anak. Ini menjadi pondasi penting menuju Indonesia Layak Anak dan cita-cita Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (Az)