BOJONEGOROtimes.Id – Di tengah kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan dan keluhan warga soal lubang-lubang menganga di berbagai ruas jalan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi malah tampak sibuk menghadiri seremoni penandatanganan kerja sama di luar kota.
Pada Sabtu (12/7/2025), Bupati Yuhronur menyaksikan langsung penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Fakultas MIPA Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan Bappelitbangda Lamongan.
Acara tersebut berlangsung mewah di Ruang Pertemuan Lt. 7 Gedung MIPA Center UB Malang.
Sementara itu, fakta di lapangan berbicara lain.
Warga Lamongan masih harus berjibaku dengan jalan rusak parah, yang tak jarang menjadi penyebab kecelakaan.
Dari kota hingga desa, lubang jalan bagaikan jebakan maut yang terus dikeluhkan masyarakat, namun tak kunjung ada penyelesaian nyata dari pemerintah daerah.
“Bupati mestinya duduk bareng rakyat yang ban motornya sering pecah karena jalan berlubang, bukan malah sibuk ber-selfie ria di kampus,” sindir seorang warga Kecamatan Pucuk yang tak ingin disebutkan namanya.
Warganet pun ramai-ramai mengkritik langkah sang bupati yang dinilai lebih sibuk mencari pencitraan lewat acara seremoni daripada menyelesaikan persoalan dasar rakyat.
“Kami butuh jalan mulus sesuai yang digemborkan sebagai Jamula, bukan pidato manis,” tulis salah satu komentar di media sosial.
Kerja sama yang disebut-sebut bertema Tridharma Perguruan Tinggi dan Kampus Berdampak, itu justru memunculkan pertanyaan besar: dampak untuk siapa? karena sejauh ini, dampak jalan rusak justru dirasakan nyata oleh rakyat kecil, bukan oleh mereka yang duduk nyaman di ruang ber-AC di Malang. (*)