‎Forkopimda Lamongan Jelajahi Hutan Selatan, Kapolres: Pererat Sinergi dengan Masyarakat

LAMONGAN – Suasana meriah mewarnai kawasan hutan di Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, Minggu 8 Juni 2025, saat ratusan motor trail melibas jalur offroad dalam ajang Forkopimda Trail Offroad bertajuk ‘Jelajah Alas Lamongan Selatan’.

‎Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-456 ini diikuti langsung oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lamongan, termasuk Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H., Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA., M.E.K., Wakil Bupati, Dandim 0812/Lamongan, serta para pejabat OPD, Forkopimcam, dan komunitas pecinta trail dari Lamongan maupun daerah lain di Jawa Timur.

‎Rangkaian acara diawali dengan titik transit di Balai Desa Dumpiagung, Kecamatan Kembangbahu.

‎Dari sana, peserta konvoi menuju Gunung Mas, destinasi wisata di Kecamatan Mantup, yang menjadi lokasi start jelajah.

‎Bupati Lamongan secara simbolis mengibarkan bendera start, menandai dimulainya petualangan yang membawa peserta menyusuri medan ekstrem, melewati jalur berlumpur, tanjakan terjal, hingga pemandangan alam perbukitan khas Lamongan Selatan.

‎Usai menjajal lintasan sepanjang puluhan kilometer, rombongan Forkopimda bersama ratusan peserta finis di Lapangan Wisata Gunung Mas.

‎Acara dilanjutkan dengan hiburan rakyat dan makan siang bersama, memperkuat suasana keakraban antar elemen masyarakat.

‎Di sela kegiatan, Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto mengungkapkan apresiasinya atas sinergi positif yang terbangun melalui event ini.

‎“Trail offroad ini bukan sekadar olahraga ekstrem atau ajang petualangan. Lebih dari itu, ini menjadi ruang mempererat kolaborasi antara Forkopimda dan masyarakat, dalam suasana santai penuh kebersamaan. Harapannya, semangat sinergi seperti ini terus terjaga demi mewujudkan Lamongan yang aman, tertib, dan sejahtera,” ujar Kapolres.

‎’Jelajah Alas Lamongan Selatan’ menjadi contoh bagaimana momentum peringatan Hari Jadi Lamongan dapat dikemas dengan pendekatan kreatif, melibatkan berbagai lapisan masyarakat, sekaligus mempromosikan potensi wisata alam daerah. (ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *