BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus menjalankan strategi untuk mengurangi tingkat kemiskinan di wilayahnya. Salah satu inisiatif yang diterapkan adalah program Domba Kesejahteraan. Pada tahun 2024, program ini telah menyalurkan 2.640 ekor domba kepada warga yang memenuhi syarat di berbagai daerah di Bojonegoro.
Fajar Dwi Nurrizki, Kepala Bidang Peternakan di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro, menjelaskan bahwa program Domba Kesejahteraan dirancang untuk membantu warga miskin yang terdata dalam Data Mandiri Kemiskinan Daerah (DAMISDA) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Program ini berfokus pada pemberian ternak domba sebagai aset produktif yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
“Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan pendapatan peternak yang kurang mampu, sehingga dapat membantu mereka keluar dari garis kemiskinan,” kata Fajar Dwi Nurrizki, Selasa (11/03/2025).
Keunggulan program ini terletak pada pemberian ternak hidup, yang memiliki potensi untuk berkembang biak dan memberikan manfaat jangka panjang. Program ini menargetkan warga usia produktif yang membutuhkan dukungan untuk meningkatkan daya saing mereka. Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan pendampingan dari tenaga ahli di bidang peternakan.
Program Domba Kesejahteraan dimulai pada tahun 2023 dengan alokasi anggaran Rp 1,192 miliar untuk 160 keluarga. Pada tahun 2024, anggaran meningkat menjadi Rp 7,023 miliar, menjangkau 1.160 keluarga. Hingga saat ini, program telah mendistribusikan 1.320 pasang domba, atau 2.640 ekor, kepada 1.320 keluarga, dengan total populasi domba saat ini mencapai 3.070 ekor.
“Setiap penerima program akan mendapatkan sepasang domba, jantan dan betina, serta 200 kg pakan,” jelas Fajar Dwi Nurrizki.
Fajar Dwi Nurrizki berharap bahwa keberhasilan program ini akan menarik lebih banyak pendanaan untuk keberlanjutan program. Disnakkan juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas peternak melalui pelatihan dan bimbingan teknis, serta menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan dan organisasi masyarakat.
Selain itu, program ini juga diintegrasikan dengan sektor ekonomi lainnya untuk memaksimalkan dampaknya. (Az)