LAMONGAN – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggandeng Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Wilayah Lamongan, serta Sekolah Nasional Tangguh untuk Ketahanan Pangan Rakyat (Sentra), dalam deklarasi sinergi ketahanan pangan yang digelar di MTs Miftahul Ulum, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Sabtu 31 Mei 2025.
Deklarasi ini turut dihadiri Kabag Binkar Biro SDM Polda Jatim AKBP Warsono, Wakil Rektor IV Unesa Bidang Perencanaan, Pengembangan, Kerja Sama, Teknologi Informasi dan Komunikasi Dwi Cahyo Kartiko, serta Dekan Fakultas Ketahanan Pangan (FKP) Unesa Nining Widyah Kusnanik.
AKBP Warsono menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan wujud nyata sinergi antara kepolisian dan dunia pendidikan untuk mempercepat terwujudnya ketahanan pangan nasional.
”Beberapa personel kami, khususnya yang tergabung dalam Satgas Pangan Polda Jatim, turut dikerahkan untuk mendukung implementasi program ini,” ungkapnya.
Ia berharap langkah bersama ini dapat menjadi model percepatan swasembada pangan yang dimulai dari daerah.
Senada dengan itu, Dwi Cahyo Kartiko menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen kuat antara Unesa dan Polda Jatim dalam membangun fondasi ketahanan pangan dari lingkungan pendidikan.
“Kami memperkuat sinergi dengan melibatkan cabang dinas pendidikan dan lebih dari sepuluh SMA/SMK di Lamongan. Ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah kami tandatangani bersama Polda Jatim pekan lalu,” jelas Dwi.
Ia menambahkan, salah satu program yang akan dijalankan adalah penguatan kurikulum berbasis ketahanan pangan di sekolah. Program ini akan difokuskan pada pendampingan dari Fakultas Ketahanan Pangan Unesa dan dapat diimplementasikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
“Ketahanan pangan tidak hanya memerlukan kebijakan, tetapi juga pendekatan komprehensif yang menyasar dunia pendidikan dan masyarakat secara luas,” imbuhnya.
Dekan FKP Unesa, Nining Widyah Kusnanik, menambahkan bahwa kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan perlu ditanamkan sejak dini, terutama kepada generasi muda yang akan menjadi pelaku utama sektor ini di masa depan.
“Generasi muda memegang kunci arah keberlanjutan ketahanan pangan nasional. Karena itu, langkah ini adalah titik awal dari reposisi gerakan ketahanan pangan berbasis sekolah,” ujarnya.
Rangkaian acara deklarasi juga diisi dengan kegiatan edukatif seperti kunjungan ke lahan pertanian, aksi penanaman pohon bersama, serta seminar bertajuk “Menjadi Petani Muda Itu Keren: Mengembalikan Kejayaan Sektor Pertanian Menuju Swasembada Pangan dari Sekolah”.
Seminar ini menghadirkan Wakil Dekan I sekaligus guru besar FKP Unesa, Isnawati.
Dengan sinergi lintas sektor ini, Unesa dan Polda Jatim optimistis dapat membangun gerakan ketahanan pangan yang kokoh, dimulai dari lingkungan pendidikan hingga menyentuh masyarakat secara luas. (ans)