TOF GAYATRI Resmi Dimulai, Wabup Bojonegoro Tekan Kemiskinan Lewat Peternakan

BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Peternakan dan Perikanan resmi menyelenggarakan Training of Fasilitator (TOF) Program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI).

‎Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Malowopati, Rabu (1/10/2025), dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Nurul Azizah.

‎Acara menghadirkan narasumber dari Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, Dr. Lutfia Hanim Mufida.

‎Sementara itu, Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan, Elfia Nur Aini, menjelaskan bahwa pelatihan ini menjadi bagian penting dari upaya Pemkab dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui sektor peternakan ayam petelur.

‎“TOF ini dirancang agar para fasilitator memiliki bekal dalam mendampingi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk mengelola usaha ayam petelur secara berkelanjutan. Materi yang diberikan meliputi manajemen ternak, pakan, kesehatan, hingga inovasi produk olahan telur,” jelas Elfia.

‎Kegiatan TOF dilaksanakan secara hybrid, yakni online dan offline, terbagi menjadi 4 gelombang dengan 16 angkatan mulai 3 hingga 24 Oktober 2025.

‎Untuk sesi online digelar di masing-masing wilayah, sedangkan sesi offline dipusatkan di kampus UNIGORO.

‎Program ini terlaksana berkat kerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, Malang.

‎Total peserta mencapai 560 orang, terdiri atas 419 perwakilan desa/kelurahan, 28 perwakilan kecamatan, serta 102 pendamping peternakan.

‎Dalam sambutannya, Wabup Nurul Azizah menegaskan pentingnya program GAYATRI sebagai salah satu strategi Pemkab dalam menekan angka kemiskinan.

‎“Program ini akan menjangkau seluruh desa di Kabupaten Bojonegoro. Kami berharap fasilitator dapat mendampingi warga kurang mampu agar mampu bangkit dan mandiri. Insyaallah, dengan kebersamaan, target pengentasan kemiskinan dapat tercapai,” ujar Nurul Azizah.

‎Melalui pelatihan ini, Pemkab berharap masyarakat penerima manfaat GAYATRI tidak hanya mampu meningkatkan jumlah ayam petelur, tetapi juga dapat mengembangkan usaha peternakan yang berkesinambungan. (Prokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *