TK Al-Hidayah Belajar Cinta Alam di Kampung Pangan Terpadu Kodim Lamongan

‎LAMONGAN – Di tengah hamparan hijau Kampung Pangan Terpadu (Pandu) milik Kodim 0812 Lamongan, Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, suasana tampak berbeda dari biasanya.

‎Bukan prajurit yang tengah berlatih, melainkan tawa ceria anak-anak TK Al-Hidayah yang memenuhi area tersebut dalam kegiatan edukasi lapangan bertema cinta alam dan ketahanan pangan, Jumat (7/11/2025).

‎Sebanyak 35 siswa dan siswi, didampingi para guru serta wali murid, tampak antusias menjelajahi setiap sudut kampung pangan.

‎Mereka belajar langsung tentang pertanian, perikanan, dan peternakan dari para anggota TNI yang selama ini aktif mengelola kawasan tersebut bersama masyarakat.

‎Salah satu prajurit yang menjadi pemandu kegiatan, Kopda Fahrudin, tampil berbeda dari biasanya. Tidak dengan seragam tempur, melainkan dengan senyum hangat dan kesabaran seorang pendidik.

‎Ia mengajak anak-anak menanam sayur, memberi makan ikan lele, hingga mengenal ayam petelur dan sapi perah.

‎“Kami ingin anak-anak memahami sejak dini bahwa pangan tidak datang begitu saja. Ada kerja keras petani, ada semangat pantang menyerah. Ini bentuk kecil dari pendidikan ketahanan pangan,” tutur Kopda Fahrudin.

‎Ia juga menegaskan, tugas TNI tak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga ikut menyiapkan generasi penerus yang peduli pada alam dan kemandirian bangsa.

‎“Melihat mereka tersenyum saat memegang bibit sayur atau memberi makan hewan ternak, itu kebahagiaan tersendiri,” ujarnya penuh haru.

‎Kepala Sekolah TK Al-Hidayah, Ibu Sriah, S.Pd, mengapresiasi inisiatif Kodim 0812/Lamongan yang telah membuka ruang belajar di luar kelas bagi anak-anak.

‎“Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar nilai kerja keras dan rasa syukur. Kopda Fahrudin tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga keteladanan. Ini pengalaman berharga yang akan mereka ingat sepanjang hidup,” ungkapnya.

‎Kegiatan edukatif ini menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan dapat ditanamkan sejak usia dini, bukan hanya lewat teori, tetapi melalui pengalaman langsung yang membangun cinta terhadap bumi dan sesama. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *