BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berinovasi dalam menekan angka kemiskinan melalui program berbasis pemberdayaan ekonomi keluarga.
Salah satunya melalui program Kolam Lele Keluarga (Kolega) yang menyasar keluarga pra-sejahtera dengan sistem budidaya ikan lele rumahan.
Pada tahun 2025, sebanyak 415 keluarga penerima manfaat (KPM) telah terlibat dalam program ini.
Berdasarkan keterangan Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro, Cholilur Rohman, Jumat (17/10/2025), dari jumlah tersebut 215 KPM telah terealisasi melalui APBD 2025, terdiri dari 135 KPM penerima Kolega buis beton dan 80 KPM penerima Kolega dana IF (kolam terpal bulat).
Sementara 200 KPM lainnya masih dalam proses realisasi melalui PAPBD.
Masing-masing KPM penerima program Kolega buis beton mendapat bantuan berupa dua kolam buis beton (daker), 90 kilogram pakan, 2 seser, 5 botol probiotik, serta 600 ekor benih lele.
Sedangkan penerima program Kolega dana IF memperoleh dua kolam terpal bulat berdiameter 2 meter, 2.000 ekor benih lele, 225 kilogram pakan, 3 botol probiotik, dan 2 seser.
“Selain bantuan fisik, kami juga memberikan pendampingan dan pelatihan teknis budidaya lele agar hasil panen lebih optimal dan berkelanjutan,” ujar Cholilur.
Program Kolega menyasar keluarga yang telah terdata dalam Data Mandiri Kemiskinan Daerah (Damisda) dan ditempatkan di lokasi dengan potensi sumber air, seperti di sekitar Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) atau wilayah lain yang memiliki ketersediaan air memadai.
Melalui program ini, Pemkab berharap para penerima manfaat tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan protein keluarga melalui konsumsi ikan lele, tetapi juga bisa menghemat pengeluaran harian, menabung dari hasil panen, dan terus melanjutkan usaha secara mandiri.
“Harapannya, program Kolega ini bisa berkelanjutan. Penerima manfaat dapat mandiri, menabung dari hasil panen, dan terus berkomitmen menjalankan budidaya lele,” pungkasnya. (*)