‎Pakoe Boewono XIV Resmikan Struktur Baru Karaton, Langkah Modernisasi Pusat Budaya Jawa

SURAKARTA – Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memasuki fase transformasi paling signifikan sejak dipimpin oleh Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan (S.I.S.K.S.) Pakoe Boewono XIV.

‎Pada Selasa (19/11/2025), Sinuwun secara resmi menetapkan struktur baru Bebadan Karaton, sebuah langkah penting yang menandai penguatan tata kelola lembaga adat sekaligus pemulihan wibawa Karaton sebagai pusat budaya Jawa yang relevan dengan zaman.

‎Pembaruan ini bukan sekadar merapikan posisi struktural, namun menjadi arah baru bagi kepemimpinan PB XIV.

‎Sinuwun berupaya menyatukan nilai-nilai luhur tradisi dengan manajemen modern yang profesional dan berbasis kajian akademik.

‎Untuk pertama kalinya, para sesepuh adat, bangsawan muda, akademisi, hingga para ahli lintas bidang turut dilibatkan dalam penataan lembaga secara menyeluruh.

‎Dalam format baru tersebut, jajaran Paranpara Nata ditempatkan sebagai penasihat utama Raja.

‎Penempatan ini menjadi simbol penghormatan Sinuwun terhadap kearifan para pinisepuh.

‎Di sisi lain, PB XIV juga membentuk Staf Khusus Raja yang diisi oleh para pakar dari kalangan akademisi, profesional, hingga ahli hukum, penanda kuat komitmen Karaton untuk lebih responsif terhadap dinamika masyarakat modern.

‎Beberapa posisi strategis yang telah ditetapkan antara lain:

‎- KPAA Sugeng Nugroho Dwijonagoro – Sekretaris Pribadi Raja

‎- KPA Singonagoro – Juru Bicara Resmi Raja

‎- KP Dr. Teguh Satya Bhakti, SH., MH. – Ahli hukum, mantan Hakim PTUN Jakarta

‎- KP Dr. (c) Sionit T. Martin Gea, SH., MH. – Lawyer nasional

‎Dua nama terakhir memperkuat pembentukan Lembaga Hukum Raja, unit baru yang disiapkan untuk memastikan regulasi adat berjalan tepat, melindungi legitimasi kelembagaan, dan menjaga kepentingan hukum Karaton di era PB XIV.

‎Selain unsur penasihat, Sinuwun juga mengesahkan sejumlah pemangku jabatan struktural yang menggerakkan sistem administrasi sekaligus bidang budaya:

‎- GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani – Pangageng Sasanå Wilapa

‎- KGPHAP Dipokusumo – Pangageng Parentah Karaton

‎- GKR Alit – Pangageng Keputren

‎- KGPHAP Benowo – Pangageng Kasentanan

‎- GKR Devi Lelyana Dewi – Pangageng Kebudayaan dan Pariwisata

‎- KRAy Febri Dipokusumo – Pangageng Kahartaan

‎Adapun sektor budaya, pengetahuan, dan administrasi didorong oleh jajaran Pangarsa:

‎- KPH Kusumo Hadiwinoto – Pangarsa Yogisworo

‎- GKR Dewi Ratih Widyasari – Pangarsa Pasiten

‎- BRM Yudistira Rachmat Saputra – Pangarsa Mandra Budhaya

‎- KRA Citro Adiningrat – Pimpinan Sasanaprabu, Katipraja, dan Kartipura

‎Kolaborasi antara bangsawan berpengalaman dan generasi muda ini dipandang sebagai kunci agar Karaton bergerak lebih dinamis, meninggalkan pola lama yang tidak lagi efektif.

‎Pengesahan struktur Bebadan Karaton menimbulkan optimisme baru di internal Keraton.

‎Banyak pihak melihat keputusan PB XIV ini sebagai tonggak kebangkitan Karaton Surakarta, bukan hanya sebagai simbol sejarah, namun sebagai institusi budaya yang progresif, terbuka, dan memiliki kontribusi konkrit bagi pengembangan kebudayaan Jawa.

‎Juru Bicara Raja, KPA Singonagoro, menegaskan komitmen Sinuwun PB XIV.

‎“Sinuwun Pakoe Boewono XIV menghendaki tidak adanya sekat. Yang ditekankan adalah harmoni, persatuan, dan sinergi seluruh unsur agar Karaton kembali menjadi pusat budaya Jawa yang berwibawa dan berkembang,” ujarnya.

‎Ia menambahkan bahwa hadirnya para ahli hukum, pakar budaya, dan bangsawan kompeten dalam struktur baru ini menjadi bukti kesiapan Karaton menghadapi tuntutan zaman tanpa meninggalkan akar tradisi.

‎Dengan penetapan struktur baru Bebadan, masa kepemimpinan PB XIV memasuki fase yang lebih matang.

‎Karaton kini berdiri dengan fondasi administratif yang kuat, arah yang jelas, serta visi untuk mengembalikan kejayaannya sebagai pusat kebudayaan Jawa yang modern dan berotoritas. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *