BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus memperkuat peran Posyandu sebagai pusat pelayanan masyarakat desa.
Pada Rabu (20/8/2025), Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, bersama Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten, Cantika Wahono, secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Standar Pelayanan Minimal (SPM) Posyandu di enam bidang utama.
Acara yang digelar di Ruang Angling Dharmo, Gedung Pemkab Bojonegoro, ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Tujuannya jelas: meningkatkan kapasitas Posyandu agar semakin mampu menjadi ujung tombak pelayanan terpadu di tingkat desa.
Bimtek kali ini menjadi tindak lanjut implementasi Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu, yang memperluas fungsi Posyandu ke enam sektor penting:
1. Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana
2. Gizi dan Pencegahan Stunting
3. Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga
4. Pendidikan dan Keterampilan
5. Ekonomi Produktif
6. Lingkungan Hidup
Sebanyak 196 peserta yang terdiri dari Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan dan Ketua Bidang SPM Tim Pembina Posyandu Kecamatan se-Bojonegoro hadir dalam kegiatan ini.
Nur Halimah, S.ST, M.Pd., Penelaah Teknis Kebijakan dari Balai Besar Bina Pemerintahan Desa Kemendagri di Malang, menjadi narasumber utama.
Kehadirannya diharapkan mampu memberi wawasan strategis tentang cara mengintegrasikan enam layanan ini ke dalam Posyandu yang sudah ada.
Kepala DPMD Bojonegoro, Machmuddin, A.P., M.M., menyampaikan bahwa Bimtek dua hari ini diharapkan menjadi momentum penting dalam mewujudkan Posyandu yang lebih profesional dan multifungsi.
“Kami ingin Posyandu tidak hanya fokus kesehatan, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat desa,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Pemkab Bojonegoro optimistis dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera, sekaligus mendukung pemerataan pembangunan di seluruh desa. (Prokopim)