SURABAYA – Upaya Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menekan angka Tuberkulosis (TBC) kembali membuahkan hasil positif.
Inovasi Pelayanan Terpadu Tuberkulosis (PELTU Tatang) yang dikembangkan Puskesmas Temayang berhasil menembus Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025, setelah sebelumnya lolos tahap Top 99.
Pengumuman tersebut disampaikan pada Jumat, 12 Desember 2025, bertempat di Fairfield Hotel by Marriot Surabaya, sekaligus menegaskan peran aktif daerah dalam mendukung percepatan eliminasi TBC melalui inovasi layanan kesehatan dasar.
Kepala Puskesmas Temayang, dr. Bayu Linuwih, menyampaikan bahwa PELTU Tatang dirancang sebagai inovasi berbasis keterlibatan kader kesehatan di tingkat masyarakat.
Pendekatan ini mengedepankan pola jemput bola, sehingga kasus TBC dapat ditemukan lebih cepat dan ditangani secara tepat.
Para kader berperan aktif melakukan kunjungan rumah, mengidentifikasi warga dengan keluhan batuk berkepanjangan, membantu pengambilan sampel dahak, hingga memastikan pasien menjalani pengobatan secara tuntas.
Inovasi PELTU Tatang dijalankan melalui empat layanan utama yang saling terintegrasi, yaitu:
1. PELTU Dedi Ke Batu Bersama Kader
Fokus pada deteksi dini melalui kunjungan rumah, skrining keluhan batuk, dan edukasi pencegahan TBC.
2. PELTU Sule Sangu Es Teler
Mempercepat proses pengambilan dahak oleh petugas untuk pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM).
3. PELTU Pulo Koordinasi di LP
Pelayanan komprehensif pasien TBC positif dengan melibatkan lintas program dan sektor, termasuk edukasi kesehatan lingkungan guna memutus rantai penularan.
4. PELTU Amin Baru WA
Pemantauan kepatuhan minum obat melalui grup WhatsApp yang melibatkan pasien, kader, dan petugas kesehatan selama masa terapi enam bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati, mengungkapkan bahwa penerapan PELTU Tatang berdampak nyata terhadap peningkatan capaian program TBC di wilayah Puskesmas Temayang.
Perbandingan capaian sebelum dan sesudah inovasi:
- Capaian terduga TBC meningkat dari 95,16% menjadi 97,23%
- Capaian penemuan kasus TBC melonjak dari 46,58% menjadi 69,29%
Kenaikan ini mencerminkan keberhasilan inovasi dalam memperluas akses pemeriksaan TCM serta mempercepat penemuan kasus TBC di masyarakat.
Ia menegaskan bahwa TBC dapat disembuhkan sepenuhnya jika pengobatan dijalani secara disiplin dan terpantau hingga selesai.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan apresiasi atas prestasi Puskesmas Temayang yang berhasil membawa nama daerah ke tingkat provinsi.
Menurutnya, PELTU Tatang menjadi contoh konkret bahwa kolaborasi tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat mampu menciptakan inovasi berdampak besar.
“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan yang inovatif dan partisipatif dapat mempercepat penanggulangan TBC. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan serta replikasi inovasi ini di seluruh puskesmas,” tegas Bupati.
Penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur 2025 diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, kepada Bupati Bojonegoro sebagai bentuk pengakuan atas inovasi daerah di bidang kesehatan.
Ke depan, Pemkab Bojonegoro berencana memperluas penerapan inovasi PELTU Tatang ke seluruh wilayah kerja puskesmas.
Langkah ini diharapkan mampu mempercepat penurunan kasus TBC, memutus mata rantai penularan, serta mewujudkan masyarakat Bojonegoro yang lebih sehat dan produktif. (Prokopim)


















Bojonegorotimes.id adalah media online berbasis di Bojonegoro, serta fokus pada pemberitaan di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. Sejak awal,