LAMONGAN – Program Makan Bersama Gratis (MBG) di SMA Negeri 1 Sukodadi, Kabupaten Lamongan, kembali mencuat ke publik.
Namun kali ini bukan soal keberhasilannya, melainkan rentetan insiden aneh di balik dapur penyedia makanan yang berujung pada pengalihan kuota distribusi.
Isu bermula dari kabar makanan basi yang disebut-sebut dibagikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Surabayan.
Informasi itu cepat menyebar dan menimbulkan keresahan. Namun, di balik hebohnya isu, justru terkuak dugaan adanya sabotase yang jauh lebih serius.
Penjelasan Dapur Surabayan: “Itu Nugget, Bukan Masakan Basi”
Penanggung jawab dapur SPPG Surabayan, Achmad Hamam, membantah keras tudingan bahwa makanan yang dikirim ke SMAN 1 Sukodadi tidak layak konsumsi.
Ia menegaskan bahwa menu hari itu berupa nugget ayam, bukan olahan dapur yang mudah basi.
“Kami pastikan tidak ada makanan basi. Lauk yang dibagikan di SMAN 1 itu nugget ayam, bukan sayur ayam. Semua selalu fresh,” kata Hamam.
Dugaan Sabotase: Ayam Hilang hingga Lemari Pendingin Rusak
Hamam kemudian membeberkan fakta mengejutkan. Ia mengaku terpaksa mengganti menu ayam dengan nugget karena ada masalah pada pendingin daging.
“Entah kenapa suhu lemari pendingin melonjak sampai 18 derajat. Akibatnya, 3 kuintal ayam harus kami buang. Ini jelas ada yang tidak beres,” ungkapnya.
Tak berhenti di situ, Hamam juga menyebut pernah kehilangan seribu potong ayam secara misterius.
“Kami curiga ada sabotase. Karena itu, saya sampai pasang CCTV tersembunyi di dapur,” tambahnya.
Kericuhan tersebut akhirnya berdampak langsung pada distribusi MBG. Kuota untuk SMAN 1 Sukodadi dicabut dari dapur Surabayan dan dialihkan ke dapur lain.
“Mulai sekarang, SMAN 1 Sukodadi tidak lagi di bawah dapur kami. Kuotanya sudah dipindah,” jelas Hamam.
Kepala SMAN 1 Sukodadi, Fadli, juga menepis isu makanan basi. Ia mengaku sempat salah memberi keterangan kepada wartawan tanpa melakukan pengecekan lapangan.
“Waktu itu saya asal jawab saat ditanya. Ternyata pernyataan saya jadi heboh. Padahal tidak ada siswa yang menerima makanan basi,” ujar Fadli dengan nada menyesal.
Sementara itu, Danramil 0812/14 Sukodadi, Kapten Inf Sobar Atnanto, menjelaskan saat ini ada tiga dapur MBG yang beroperasi di wilayahnya, yakni dapur Sidogembul, Surabayan, dan Banjarrejo.
Menurutnya, layanan untuk SMAN 1 Sukodadi tetap berlanjut, hanya saja distribusinya akan dialihkan.
“Jika dua dapur lainnya sudah maksimal, kuota siswa SMAN 1 Sukodadi akan masuk ke dapur Sidogembul,” jelasnya. (Joni)














Bojonegorotimes.id adalah media online berbasis di Bojonegoro, serta fokus pada pemberitaan di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. Sejak awal,