BOJONEGOROtimes.Id – Yayasan KARIMON (Karya Inspirasi Harmoni) Bojonegoro, sebuah organisasi yang beranggotakan mantan narapidana teroris dan eks anggota Jamaah Islamiyah (JI) Bojonegoro, melakukan silaturahmi dengan Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, di Kediaman Dinas Bupati pada Selasa 6 Mei 2025.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan KARIMON memperkenalkan diri sebagai wadah bagi mantan Napiter dan eks JI yang telah menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kini aktif di masyarakat dengan tujuan memberikan kontribusi positif melalui berbagai bidang, termasuk pendidikan, dakwah, dan kesejahteraan.
Ketua Yayasan KARIMON, Arif Budi Setiawan, menyampaikan kepada Bupati mengenai kondisi para mantan Napiter dan eks JI di Bojonegoro yang memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ia juga mengutarakan beberapa kendala yang dihadapi dalam menjalankan berbagai program, terutama di sektor pendidikan dan kesejahteraan.
“Kami dari Karimon memiliki latar belakang jaringan yang mungkin kurang diterima oleh sebagian masyarakat di masa lalu. Namun, saat ini kami terus berupaya untuk memberikan manfaat dan kebaikan kepada masyarakat serta pemerintah. Melalui wadah Karimon, kami berharap pemerintah dan masyarakat dapat membuka peluang bagi kami untuk bergerak dalam kegiatan positif di tengah masyarakat,” jelas Arif.
Ustadz Handoko, seorang tokoh senior eks JI, turut menyampaikan bahwa pasca pembubaran, JI memiliki keinginan untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berakhlak Islami.
Berbagai masukan dan usulan terkait pendidikan, kegiatan sosial, dan kesejahteraan masyarakat juga disampaikan oleh anggota KARIMON lainnya kepada Bupati Setyo Wahono.
Turut hadir dalam silaturahmi ini beberapa tokoh senior eks JI seperti Ustadz Handoko dan Ustadz Abror, serta mantan eks JI dan eks Napiter lainnya.
Mereka didampingi oleh tim dari Densus 88 Anti Teror (AT) yang bertindak sebagai pengawas KARIMON, serta Sasmito yang juga merupakan pengawas yayasan.
Menanggapi kehadiran para eks JI dan eks Napiter, Bupati Setyo Wahono menyatakan bahwa secara pribadi, ia tidak pernah mendengar adanya penolakan terhadap aktivitas dakwah dan sosial yang mereka lakukan saat masih tergabung dalam Jamaah Islamiyah.
Menurutnya, hal tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya informasi atau anggapan bahwa hal itu bukan suatu masalah, karena fokus masyarakat cenderung pada perilaku individu, bukan pada afiliasi kelompok.
“Sebagai Bupati, saya tidak membeda-bedakan antara mantan pengikut kelompok tertentu dengan masyarakat pada umumnya. Selama semua berperilaku baik dan memiliki keinginan untuk bekerja sama dalam kebaikan, pemerintah daerah siap mendukung,” tegas Bupati Bojonegoro.
Bupati juga menyampaikan komitmennya untuk menindaklanjuti usulan, saran, harapan, dan keinginan para anggota KARIMON demi memberikan yang terbaik bagi masyarakat Bojonegoro.
“Untuk urusan pendidikan dalam rangka memperbaiki akhlak mulia di masyarakat, saya sangat mendukung dan akan kita bantu sesuai dengan regulasi pemerintahan demi kebaikan bersama,” ujar Wahono.
Lebih lanjut, Bupati mengajak para mantan eks Jamaah Islamiyah dan mantan teroris ini untuk terus menjaga kebersamaan di masyarakat, saling mengasihi, dan meningkatkan toleransi demi tercapainya visi dan misi Yayasan KARIMON serta demi kemaslahatan seluruh masyarakat Bojonegoro. (red)