‎Bojonegoro Luncurkan Program Hutan Kota untuk Dongkrak Kualitas Lingkungan

BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro resmi memulai program Hutan Kota sebagai langkah nyata dalam meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), pada Rabu 28 Mei 2025.

‎Inisiatif ini menjadi bagian dari 100 hari kerja pertama Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah, dengan menempatkan sektor lingkungan sebagai prioritas utama pembangunan daerah.

‎Program yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup ini mengacu pada Peraturan Menteri LHK Nomor 27 Tahun 2021 tentang IKLH serta Perda Bojonegoro Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

‎Saat ini, skor IKLH Bojonegoro tercatat di angka 70,1 berdasarkan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup, dengan rincian sebagai berikut:

‎Kualitas Air: 58,42

‎Kualitas Udara: 81,18

‎Tutupan Lahan: 58,59

‎Kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo di Kelurahan Ledokkulon dipilih sebagai lokasi awal program.

‎Area ini dinilai strategis untuk restorasi ekosistem sekaligus pengendalian pencemaran lingkungan.

‎Dari total potensi lahan 13 hektar yang tercantum dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan, baru sekitar 1,6 hektar atau 14% yang terealisasi sebagai hutan kota.

‎Pemkab menargetkan peningkatan tutupan lahan secara bertahap guna mendongkrak kontribusi nyata terhadap kualitas udara, suhu mikroklimat, hingga keanekaragaman hayati.

‎Harapannya, luasan ruang terbuka hijau (RTH) akan terus bertambah setiap tahunnya.

‎Kegiatan peluncuran program ini melibatkan berbagai pihak mulai dari masyarakat setempat, Ketua RT dan RW, organisasi lingkungan seperti Saka Kalpataru, perangkat desa, Forkopimcam, hingga para akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

‎”Program ini adalah contoh nyata bahwa pelestarian lingkungan tidak bisa berjalan sendiri. Harus melibatkan kolaborasi lintas sektor,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

‎Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoto, Setyo Wahono menyampaikan bahwa program ini bukan hanya sebatas menanam pohon, tetapi juga upaya edukasi publik dalam menjaga bumi.

‎“Ini langkah awal untuk mengurangi polusi udara dan membangun kesadaran masyarakat. Ke depan, kami ingin setiap kecamatan di Bojonegoro memiliki ruang terbuka hijau sendiri,” ungkapnya.

‎Sebagai simbol dimulainya program, dilakukan penanaman pohon pule dan trembesi di area hutan kota yang baru.

‎Penanaman ini dipimpin langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati, didampingi oleh masyarakat serta tokoh setempat.

‎Dengan program Hutan Kota ini, Bojonegoro menegaskan komitmennya menuju kota yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.

‎Langkah ini sekaligus menjadi inspirasi daerah lain dalam membangun kota berbasis ekologi. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *