BOJONEGOROtimes.Id – Warga Desa Krangkong, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan tak lazim di sebuah bangunan bekas sekolah dasar yang sudah lama tidak digunakan.
Sebanyak 150 buah bra bekas ditemukan tersimpan dalam satu karung di salah satu ruangan di gedung kosong eks SDN Krangkong yang sudah tutup sejak 2019.
Penemuan mengejutkan ini terjadi pada Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
Peristiwa ini bermula saat seorang warga bernama Hadi yang baru pulang dari sawah melihat sekelompok anak kecil bermain di lapangan desa sambil membawa-bawa bra.
Merasa aneh, ia pun bertanya kepada anak-anak tersebut tentang asal-usul barang yang mereka bawa. Anak-anak itu kemudian mengaku bahwa mereka menemukannya di ruang kosong eks sekolah.
Mengetahui hal tersebut, Hadi segera melaporkan kejadian itu kepada Kepala Desa Krangkong.
Laporan itu kemudian diteruskan ke Polsek Kepohbaru yang langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
Kapolsek Kepohbaru, Iptu Supriyanto, membenarkan adanya penemuan tersebut dan mengatakan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan satu karung berisi sekitar 150 BH bekas sebagai barang bukti untuk keperluan penyelidikan.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi atau asumsi yang belum jelas kebenarannya. Apabila ada warga yang memiliki informasi atau merasa kehilangan, segera hubungi Polsek,” jelasnya, Selasa (20/5/2025).
Sementara itu, Kepala Desa Krangkong, Musdwianto, juga mengingatkan warga agar lebih berhati-hati, terutama dalam menjaga barang pribadi seperti pakaian dalam saat dijemur.
Ia menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Penemuan ini memicu berbagai dugaan di kalangan warga.
Diduga, tumpukan pakaian dalam wanita tersebut merupakan hasil pencurian yang telah berlangsung cukup lama, dan disembunyikan pelaku di gedung kosong untuk menghindari kecurigaan.
Masyarakat berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap siapa pelaku di balik kejadian ini, karena selain melanggar hukum, aksi tersebut juga menimbulkan keresahan, terutama bagi kaum perempuan.
Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung dan pihak berwenang meminta warga tetap tenang serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. (*)