Sejarah Kabupaten Lamongan, Rangga Hadi Dikenal Sebagai Mbah Lamong

LAMONGAN – Nama Lamongan berasal dari nama seorang tokoh bernama Hadi. Karena mendapatkan pangkat Rangga, dia disebut Rangga Hadi.

Rangga Hadi kemudian dikenal sebagai Mbah Lamong, sebutan yang diberikan oleh rakyat setempat.

Karena Mbah Lamong pandai “ngemong” rakyat, membina daerah, dan menyebarkan agama Islam, dia dicintai oleh rakyatnya. Dari sebutan Mbah Lamong inilah, wilayah ini kemudian disebut Lamongan.

Tumenggung Surajaya (Rangga Hadi) dinobatkan menjadi Adipati Lamongan pertama oleh Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Penobatan tersebut dilakukan dalam pasamuan agung di Puri Kasunanan Giri, Gresik.

Sunan Giri menugaskan Hadi untuk menyebarkan Agama Islam dan sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan Rakyat di Kawasan yang terletak di sebelah barat Kasunanan Giri yang bernama Kenduruan.

Wilayah Lamongan berkembang pada zaman keislaman dengan Kasultanan Pajang sebagai pusat pemerintahan.

Namun, yang meningkatkan Kranggan Lamongan menjadi Kabupaten Lamongan dan mengangkat Surajaya menjadi Adipati Lamongan pertama adalah Kanjeng Sunan Giri IV.

Hari jadi Kabupaten Lamongan ditetapkan pada tanggal 26 Mei 1569 Masehi, yang bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah 976 Hijriyah.

Penetapan ini berdasarkan penelusuran sejarah dari buku wasiat dan catatan sejarah Kasunanan Giri.

Dengan demikian, asal-usul Kabupaten Lamongan erat kaitannya dengan peran Mbah Lamong dalam menyebarkan agama Islam dan membangun wilayah tersebut, serta peran penting dari Kasunanan Giri.

Sejak saat itu, Lamongan terus berkembang menjadi wilayah yang penting di Jawa Timur.

Wilayah Lamongan yang awalnya merupakan sebuah keranggan bernama Kali Segunting, ditingkatkan statusnya menjadi Kadipaten Lamongan.

Lamongan merupakan bagian dari kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila. Kabupaten Lamongan saat ini terdiri dari 27 kecamatan, 12 kelurahan, dan 462 desa.

Peninggalan dan Warisan

Pesantren peninggalan Rangga Hadi masih berdiri hingga kini. Makam Rangga Hadi terletak di tengah permukiman penduduk di Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan.

Sejarah Lamongan mencerminkan perpaduan antara kepemimpinan yang bijaksana, penyebaran agama Islam, dan perkembangan wilayah yang berkelanjutan. Warisan ini terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Lamongan hingga saat ini. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *