‎Rapat Komisi A DPRD Bojonegoro Bersama OPD Terkait P-APBD 2025

BOJONEGOROtimes.Id – Pembahasan mengenai Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2025 kembali mengemuka dalam rapat bersama antara Komisi A DPRD Bojonegoro dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

‎Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Komisi A pada Rabu (16/7/2025) tersebut, sejumlah masukan disampaikan oleh berbagai bagian dari OPD guna mendorong percepatan pembangunan serta peningkatan layanan publik.

‎Salahsatu OPD dari bagian organisasi menyampaikan usulanya, dan dilanjutkan oleh Bagian Administrasi Pembangunan, disampaikan bahwa sudah ada penambahan anggaran untuk perjalanan dinas.

‎Ia mengungkapkan telah melaksanakan studi tiru ke Kota Pekalongan, yang disambut langsung oleh DPRD setempat.

‎Ke depan, pihaknya merencanakan kunjungan kerja lanjutan ke Kabupaten Banyuwangi sebagai daerah percontohan.

‎”Rencana ke Banyuwangi masih menunggu nota dinas dari Bupati. Lokasi tersebut dipilih sebagai acuan standar pembangunan, dan jika disetujui, kami akan mengajak serta BPKAD,” jelas perwakilan administrasi pembangunan.

‎Ia juga berharap agar ada dukungan penuh dari legislatif dalam bentuk peningkatan alokasi anggaran.

‎Selanjutnya, dari Bagian Pemerintahan, beberapa usulan anggaran yang diajukan meliputi penyelesaian batas wilayah di lima kecamatan, sosialisasi standar pelayanan minimal, honorarium kegiatan, konsumsi, hingga kebutuhan spanduk dan atribut pendukung.

‎Evaluasi kegiatan kini dijadwalkan setiap enam bulan, berbeda dengan sebelumnya yang dilakukan setiap empat bulan sekali.

‎”Mohon dukungan agar seluruh usulan ini bisa terealisasi dalam bentuk anggaran yang memadai,” ujar perwakilan bagian pemerintahan.

‎Menanggapi seluruh usulan tersebut, pimpinan rapat dari Komisi A DPRD Bojonegoro, Sudiono menegaskan pentingnya adanya dukungan anggaran tambahan, termasuk untuk kegiatan studi komparasi guna memperkaya referensi kebijakan.

‎Ia menyebut dua kota sebagai tujuan studi, yakni Surakarta dan Semarang.

‎Namun, dari dua kota tersebut nantinya hanya akan dipilih satu yang dianggap paling relevan dengan kebutuhan daerah.

‎”Kegiatan studi komparasi ini penting, kita akan pilih salah satu dari kota yang dituju, dan tentunya koordinasi akan terus kami lakukan. Harapannya, Bojonegoro bisa menjadi daerah yang makmur dan membanggakan,” ujar Sudiono.

‎Ia juga mengusulkan agar dalam P-APBD 2025, anggaran dialokasikan secara jelas, termasuk untuk pembiayaan perjalanan dinas dan kegiatan pendukung lainnya.

‎Bahkan, Sudiono menyarankan agar diberikan alokasi khusus untuk menunjang efektivitas kegiatan tersebut.

‎Sudiono menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal proses penganggaran selama hal tersebut sesuai dengan aspirasi masyarakat dan arah kebijakan pemerintah daerah.

‎”Kami siap mengawal anggaran selama penggunaannya selaras dengan harapan rakyat dan pemerintah,” tegasnya. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *