‎PKK Bojonegoro Dorong IKM Naik Kelas, Siap Bersaing di Pasar Nasional

BOJONEGOROtimes.Id – Industri Kecil Menengah (IKM) memiliki peran besar dalam menggerakkan perekonomian nasional, termasuk di Kabupaten Bojonegoro.

‎Selain berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja, IKM juga memanfaatkan potensi bahan baku lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis wilayah.

‎Berbeda dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang lebih banyak bergerak di bidang pemasaran dan distribusi, IKM lebih fokus pada kegiatan produksi, seperti industri rumah tangga, kerajinan, makanan ringan, dan berbagai produk lainnya yang diproduksi dalam skala kecil hingga menengah.

‎Di Bojonegoro, upaya pemberdayaan pelaku IKM terus digencarkan. Salah satunya melalui peran aktif Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bojonegoro.

‎Ketua TP PKK Bojonegoro, Bunda Cantika, menjelaskan bahwa PKK memiliki tanggung jawab untuk mendampingi para pelaku IKM agar memiliki mental wirausaha yang kuat serta mampu meningkatkan skala usaha dari tingkat rumah tangga menjadi lebih komersial.

‎”Beragam program digulirkan PKK untuk memperkuat kapasitas IKM, mulai dari bimbingan teknis, pelatihan manajemen usaha, pendampingan berkelanjutan, hingga penguatan inovasi produk,” jelasnya.

‎PKK juga mendorong para pelaku IKM agar siap bersaing di pasar yang lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga regional hingga nasional.

‎Selain itu, PKK turut memfasilitasi IKM dalam hal digitalisasi usaha, pengemasan produk, hingga penguatan merek (branding).

‎”Pendampingan juga dilakukan agar produk IKM dapat masuk ke marketplace digital, pasar modern, hingga pameran produk lokal,” ungkapnya.

‎Upaya ini diharapkan mampu membuka akses pasar yang lebih luas, sekaligus meningkatkan daya saing produk unggulan Bojonegoro di tingkat nasional, bahkan internasional.

‎Keberhasilan program pemberdayaan IKM di Bojonegoro juga tidak lepas dari struktur organisasi PKK yang melibatkan berbagai unsur masyarakat.

‎Kolaborasi dengan pelaku usaha, akademisi, hingga instansi pemerintah terus dibangun untuk mewujudkan ekosistem IKM yang kuat, mandiri, dan berdaya saing. (Az)