LAMONGAN – Pada hari Sabtu pagi (01/02/2025), SDN Jubellor, yang terletak di Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, mengadakan pawai peringatan Isra’ Mi’raj. Acara ini merupakan salah satu tradisi yang sangat penting dalam lingkungan sekolah dan masyarakat setempat, yang bertujuan untuk mengenang perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa serta naik ke Sidratul Muntaha.
Pawai tersebut melibatkan seluruh siswa-siswi dari PAUD, TK dan SDN Jubellor, dimana setiap anak membawa tulisan yang bertema Isra’ Mi’raj. Tulisan-tulisan ini berisi pesan moral dan inspirasi, sebagai bentuk apresiasi terhadap momen bersejarah tersebut.
Rute pawai dimulai dari timur jalan desa dan berakhir di halaman sekolah. Antusiasme dan semangat anak-anak terlihat jelas, saat mereka berarak dengan bangga sambil memampangkan tulisan yang dibawa.
Kepala Sekolah SDN Jubellor, Edi mengungkapkan bahwa setiap momen PHBI, sekolahnya selalu mengadakan acara terkait, walaupun dengan sederhana. “Baik itu pawai ta’aruf maupun sebatas tasyakuran. Kita juga turut mengundang tokoh masyarakat atau agama yang dianggap mumpuni untuk memberikan tausiyah.” jelasnya.
Ia juga menerangkan, jika setiap bulan puasa anak didiknya diberikan kegiatan pondok ramadhon. “Jadi tidak hanya sekali dua kali, setiap ada kegiatan baik itu PHBI atau PHBN sekolahan mengadakan acara.” tambanya.
“Mugi-mugi dengan adanya kegiatan Isra’ Mi’raj ini, anak-anak bisa mendapat wawasan tentang keagamaan, khususnya agama islam dan keimanan pada anak-anak biar lebih ditingkatkan.” tutupnya sebagai harapan.
salahsatu orang tua murid, Surati sa’at mengantarkan anaknya mengekspresikan suasana hatinya dengan tawanya yang khas. “Yo seneng, wong iso ketemu kumpul karo wong akeh (ya senang, karena bisa ketemu kumpul dengan orang banyak).” candanya.
Zamir, siswa kelas 3 menunjukkan keceriaanya ketika acara makan-makan bersama temanya. Dengan rasa bahagia mereka mengucapkan “Mantaab” sembari mengangkat jempolnya masing-masing.
Kegiatan pawai ini tidak hanya sebagai bentuk perayaan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan bagi siswa-siswi. Melalui acara ini, mereka belajar tentang pentingnya nilai-nilai spiritual dan budaya, serta bagaimana menghargai tradisi yang telah ada sejak lama. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap agama dan sejarah umat Islam dalam diri anak-anak. (Az)