Museum 13 ke Kampung Samin, Bojonegoro Pamer Potensi Geopark Internasional

BOJONEGOROtimes.Id – Hari ketiga kunjungan Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) di Kabupaten Bojonegoro diawali dari Museum 13 yang berlokasi di SDN Panjunan, Kecamatan Kalitidu, pada Jum’at 13 Juni 2024.

‎Museum unik ini menjadi titik awal perjalanan tim dalam rangka revalidasi Geopark Nasional Bojonegoro menuju predikat UNESCO Global Geopark (UGGp).

‎Museum 13 menyimpan beragam koleksi bersejarah, mulai dari fosil gajah purba hingga berbagai artefak arkeologi dan geologi.

‎Yang membuat kunjungan kali ini istimewa, salah satu siswi kelas 4, Cantika, tampil memberikan presentasi tentang sejarah dan filosofi museum tersebut.

‎Menurut Cantika, angka “13” pada nama museum bukan sekadar angka biasa, melainkan sarat makna.

‎Angka tersebut merujuk pada penemuan fosil gajah ke-13, sekaligus dimaknai secara filosofis sebagai simbol “1 Tuhan Yang Maha Esa” dan “3 siklus kehidupan: lahir, hidup, dan mati”.

‎Ia juga menjelaskan bahwa koleksi museum terdiri dari artefak arkeologi, fosil (paleontologi), dan potensi batuan (geologi) khas Bojonegoro.

‎Usai mengeksplorasi museum, Tim VGN bergerak ke Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari, untuk mengunjungi sentra produksi ledre, camilan khas Bojonegoro yang berbahan dasar pisang raja.

‎Di sini, mereka menyaksikan langsung proses pembuatan ledre dan mendengar cerita sejarahnya dari para pelaku usaha lokal.

‎Perjalanan berlanjut ke arah selatan, tepatnya di Kecamatan Margomulyo, menuju Kampung Samin di Desa Jepang.

‎Sambutan meriah diberikan oleh warga setempat, termasuk anak-anak sekolah yang berkumpul di Balai Samin.

‎Di tempat ini, Tim VGN mendapat penjelasan dari Bambang Sutrisno, tokoh masyarakat sekaligus anak dari almarhum Mbah Harjo Kardi, sesepuh Samin.

‎Bambang menjelaskan bahwa masyarakat Samin menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesabaran, dan ketulusan dalam menjalani kehidupan.

‎Bahkan, menurutnya, kawasan tersebut pernah menjadi lokasi ujian disertasi dari mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

‎Selain edukasi budaya, tim juga mengunjungi sentra batik Samin serta Kampung Thengul yang dikenal sebagai pusat seni tradisional.

‎Menjelang senja, Tim VGN menutup rangkaian kunjungan dengan mendatangi sentra kerajinan akar tunggak di Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo.

‎Kerajinan ini berawal dari kreativitas warga bernama Ikhwan, yang awalnya hanya memanfaatkan limbah kayu dari hutan.

‎Kini, bersama warga lain, ia mengembangkan usaha tersebut menjadi Paguyupan Jati Aji, yang menjadi pusat produk kerajinan berbahan kayu unggulan di wilayah tersebut.

‎Kunjungan ini merupakan bagian dari proses revalidasi Geopark Nasional Bojonegoro untuk mendapatkan pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark.

‎Evaluasi ini menekankan aspek pelestarian warisan geologi, penguatan edukasi, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui pariwisata berkelanjutan. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *