BOJONEGOROtimes.Id – Tim Verifikasi Geopark Nasional (VGN) melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah titik strategis di kawasan Geopark Bojonegoro pada Rabu 11 Juni 2025. Kunjungan ini menjadi bagian dari proses revalidasi guna menilai kelayakan kawasan tersebut dalam meraih status Unesco Global Geopark (UGGp).
Beberapa lokasi yang menjadi sasaran peninjauan antara lain Kecamatan Kalitidu, Malo, Kedewan, dan Kasiman.
Dalam kunjungan tersebut, tim VGN mengevaluasi berbagai aspek, seperti pelestarian geologi, edukasi, dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan.
Menurut salah satu anggota Tim VGN, Mirawati Sudjono, revalidasi ini bertujuan memastikan kawasan Geopark Bojonegoro memenuhi standar internasional.
“Fokus utama kami adalah kesiapan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penguatan aspek edukatif, serta strategi promosi geopark,” ujarnya.
Rangkaian kunjungan dimulai dari Pusat Informasi Geologi (PIG) di Jl. Panglima Sudirman No. 24 Bojonegoro.
Pusat ini berfungsi sebagai sarana edukasi publik mengenai pentingnya konservasi geologi, sekaligus menjadi destinasi wisata edukatif.
Tim VGN memberikan sejumlah masukan kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terkait pengelolaan PIG agar lebih optimal dan menarik bagi wisatawan.
Selanjutnya, tim melanjutkan perjalanan ke biosite agrowisata belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu.
Desa ini dikenal sebagai salah satu desa wisata unggulan dan pernah meraih predikat desa wisata terbaik tahun 2014, serta kawasan agropolitan terbaik Jawa Timur pada 2018.
Kepala Desa Ngringinrejo, Endang Sriwigati, memaparkan potensi ekonomi yang dikembangkan melalui produk olahan belimbing seperti selai, sirup, dodol, dan berbagai makanan khas lainnya.
Ia berharap arahan dari tim VGN dapat membantu meningkatkan kualitas dan daya saing agrowisata belimbing di kancah nasional maupun internasional.
“Harapan kami, Agrowisata Belimbing bisa dikenal hingga ke mancanegara,” ungkapnya.
Tim VGN juga mengunjungi penangkaran rusa di Desa Malo serta pusat kerajinan gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo.
Tak ketinggalan, kunjungan penting dilakukan ke geosite Teksas Wonocolo di Kecamatan Kedewan, salah satu ikon Petroleum Geoheritage Bojonegoro.
Kawasan ini mempertahankan cara tradisional dalam penambangan minyak bumi di sumur peninggalan era kolonial Belanda.
Teksas Wonocolo kini berkembang menjadi destinasi wisata edukatif, dilengkapi dengan Rumah Singgah sebagai pusat pembelajaran seputar minyak bumi dan pemanfaatannya.
Pengunjung juga dapat menikmati wisata petualangan dengan Jeep di sekitar area penambangan.
Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan Geopark Bojonegoro sebagai bagian dari jaringan geopark global.
Revalidasi oleh Tim VGN diharapkan dapat mempercepat proses pengakuan internasional serta mendorong potensi ekonomi lokal melalui pariwisata berkelanjutan berbasis geologi. (Az)