BOJONEGOROtimes.Id – Boneka Annabelle telah lama menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, terutama sejak kisahnya diangkat melalui film horor The Conjuring Universe.
Namun di balik kepopulerannya, boneka ini memiliki riwayat panjang yang berawal dari sebuah apartemen kecil pada tahun 1970, jauh sebelum menjadi artefak yang kini disimpan rapat di Museum Occult milik pasangan demonolog Ed dan Lorraine Warren.
Kasus Annabelle bermula ketika seorang ibu menghadiahkan boneka Raggedy Ann kepada putrinya, Donna, seorang mahasiswa keperawatan.
Donna tinggal bersama rekannya, Angie, dan menempatkan boneka itu di kamar apartemen mereka.
Beberapa hari setelah boneka diberikan, keduanya mulai mencatat sejumlah kejadian janggal.
Boneka itu kerap ditemukan dalam posisi berbeda dari penempatan awal.
Tangan berubah arah, kaki bergeser, hingga terkadang berpindah ruangan tanpa ada saksi.
Awalnya, keduanya menganggap kejadian tersebut sebagai ulah iseng atau ketidaksengajaan.
Namun intensitas dan skala pergerakan boneka makin meningkat.
Selain pergerakan yang tidak dapat dijelaskan, Donna dan Angie kemudian menemukan potongan kertas berisi tulisan kasar seperti “Help Us” dan “Help Lou”.
Kertas itu muncul di apartemen meskipun keduanya mengaku tidak memiliki kertas serupa.
Puncak kejanggalan terjadi pada Lou, teman dekat mereka. Lou mengaku mengalami mimpi realistis tentang dicekik oleh boneka itu.
Tak berselang lama, ia mendapati luka cakaran di dada dan perut tanpa penyebab jelas.
Insiden tersebut mempertegas bahwa boneka itu bukan sekadar benda bergerak, tetapi memiliki potensi membahayakan.
Merasa situasi kian tidak terkendali, Donna dan Angie mengundang seorang medium untuk melakukan sesi komunikasi spiritual.
Medium tersebut menyampaikan bahwa arwah seorang gadis kecil bernama Annabelle Higgins menghuni boneka itu. Annabelle disebutkan meninggal di area tempat apartemen berdiri.
Donna merasa iba dan mengizinkan Annabelle “tinggal” di boneka tersebut. Keputusan sentimental ini justru disebut para pakar sebagai pemicu meningkatnya aktivitas paranormal.
Intervensi serius baru terjadi setelah pasangan Warren turun tangan. Dalam laporan investigasi mereka, disimpulkan bahwa:
-Tidak ada bukti keberadaan arwah manusia di dalam boneka.
- Entitas yang bersemayam adalah non-manusia, digambarkan sebagai roh jahat yang menggunakan identitas anak kecil untuk memancing rasa simpati.
- Boneka hanyalah media untuk mendekati manusia sebelum melakukan gangguan yang lebih berbahaya.
-Setelah dilakukan ritual eksorsisme, boneka dibawa ke kediaman Warren dan ditempatkan di lemari kaca khusus yang dikunci.
Boneka Annabelle hingga kini disimpan dalam lemari kaca bertuliskan “Warning: Positively Do Not Open”.
Museum itu sebelumnya dibuka untuk publik sebelum akhirnya ditutup. Meski demikian, sejumlah laporan tetap muncul, termasuk:
- Seorang pengunjung yang mengejek Annabelle mengalami kecelakaan fatal setelah meninggalkan museum.
- Aktivitas aneh dilaporkan terjadi di sekitar ruangan penyimpanan.
- Kisah ini memperkuat posisi Annabelle sebagai salah satu objek paling fenomenal di dunia paranormal.
Perlu dicatat, boneka Annabelle asli jauh berbeda dari versi film.
Alih-alih boneka porselen berwajah menyeramkan, Annabelle asli adalah boneka kain Raggedy Ann dengan wajah sederhana.
Perubahan wajah ekstrem di film dilakukan demi kepentingan audio-visual. Namun, esensi ceritanya tetap mengacu pada laporan asli keluarga Warren.
Hingga hari ini, Annabelle tetap menjadi salah satu ikon horor yang paling dikenal.
Kombinasi antara laporan investigasi, bukti fisik berupa boneka yang masih ada, serta popularitas film membuat kisahnya bertahan sebagai legenda urban modern.
Meski sebagian pihak skeptis dan meragukan keaslian ceritanya, kisah Annabelle terus menjadi bahan diskusi, dokumenter, investigasi, dan pemberitaan media di seluruh dunia. (*)












Bojonegorotimes.id adalah media online berbasis di Bojonegoro, serta fokus pada pemberitaan di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. Sejak awal,