‎Konferensi III PWI Bojonegoro Tetapkan Sasmito Anggoro sebagai Ketua Baru

BOJONEGOROtimes.Id – Suasana demokrasi organisasi terasa kuat dalam Konferensi III Persatuan Wartawan Indonesia Bojonegoro yang digelar di MCM Hotel and Resto, Jalan Pemuda, Bojonegoro, pada Rabu (3/12/2025).

‎Kegiatan ini dihadiri jajaran pengurus PWI Jawa Timur, pejabat daerah, serta puluhan anggota.

‎Ketua Panitia, Nurkozim, dalam laporannya menyebutkan bahwa sebanyak 20 anggota menggunakan hak pilihnya, terdiri dari 11 anggota biasa dan 9 anggota muda.

‎Dari proses penjaringan, muncul tiga nama bakal calon ketua, yakni Sasmito Anggoro (SuaraBojonegoro.com), Andik Setyobudi (Radio Elshinta), dan Parto Sasmito (Nawacita.co).

‎Proses pemilihan berlangsung lancar. Hasilnya, Sasmito Anggoro meraih 6 suara, Parto Sasmito memperoleh 4 suara, sementara Andik Setyobudi tidak mendapatkan suara.

‎Dengan hasil tersebut, Sasmito Anggoro resmi terpilih sebagai Ketua PWI Bojonegoro periode mendatang.

‎Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, dalam pemaparannya mendorong agar kepengurusan baru lebih aktif di semua bidang.

‎Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas melalui pelatihan jurnalistik secara berkelanjutan demi menjaga profesionalitas insan pers.

‎Lutfil juga menyoroti hubungan baik antara PWI Bojonegoro dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya, sinergi itu tercermin dari kehadiran Heri Widodo dalam konferensi tersebut.

‎”Peran PWI Bojonegoro sangat penting dalam pembangunan. Bojonegoro ini daerah istimewa, memiliki APBD besar, tapi sayangnya Silpa juga besar,” tegasnya.

‎Konferensi III ini menjadi momentum penting bagi organisasi dalam menentukan arah gerak sekaligus menetapkan figur pemimpin baru yang akan menakhodai PWI Bojonegoro ke depan.

‎Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro Heri Widodo menegaskan bahwa konferensi ini bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan momentum strategis untuk memperkuat profesionalisme dan marwah pers di daerah.

‎”PWI selama ini telah menjadi rumah besar bagi wartawan, tempat pembinaan etika, peningkatan kompetensi, serta penguatan integritas jurnalistik.”

‎Ia juga mengingatkan bahwa tantangan pers di era digital semakin kompleks.

‎Arus informasi yang cepat, hoaks, polarisasi media sosial, hingga menurunnya literasi masyarakat menuntut wartawan untuk semakin profesional, kritis, dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

‎Menurutnya, di sinilah peran PWI menjadi sangat strategis sebagai penjaga standar, penegak etika, sekaligus pengawal kualitas karya jurnalistik yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab.

‎“Kami sangat menghargai kontribusi wartawan di Bojonegoro yang selama ini telah menjaga keseimbangan informasi sekaligus memberikan kritik konstruktif agar tata kelola pemerintahan semakin baik,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *