Kampanye TOSS TBC, Wabup Tegaskan Komitmen Bojonegoro Bebas Tuberkulosis 2026

BOJONEGOROtimes.Id – Dalam momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menunjukkan keseriusannya memberantas penyakit Tuberkulosis (TBC) melalui kegiatan Kampanye TOSS TBC (Temukan dan Obati Sampai Sembuh).

‎Aksi ini digelar di kawasan Car Free Day (CFD) Bojonegoro, Minggu (9/11/2025), sekaligus menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga.

‎Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Bojonegoro (Wabup) Nurul Azizah, Sekretaris Daerah Edi Susanto, serta Kepala Dinas Kesehatan Ninik Susmiati, bersama jajaran tenaga medis dan masyarakat umum.

‎Dalam sambutannya, Wabup Nurul Azizah menegaskan tekad Pemkab Bojonegoro untuk mewujudkan Bojonegoro bebas TBC pada 2025–2026.

‎Ia menekankan bahwa seluruh puskesmas harus aktif melakukan pemantauan, memastikan pasien menjalani pengobatan selama enam bulan tanpa terputus, dan memperkuat sistem pencatatan kasus.

‎“Kami ingin Bojonegoro benar-benar bebas TBC. Butuh kerja sama semua pihak, dari tenaga kesehatan hingga masyarakat agar tidak ada lagi penderita yang berhenti di tengah jalan,” tegas Nurul Azizah.

‎Ia juga mendorong masyarakat untuk tidak menstigma penderita TBC, melainkan membantu deteksi dini dan mendukung mereka agar bisa sembuh total.

‎Sementara itu, Kadis Kesehatan Bojonegoro Ninik Susmiati menjelaskan bahwa TBC masih menjadi ancaman kesehatan global dan nasional.

‎Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah kasus tertinggi di dunia, yakni lebih dari 1 juta kasus setiap tahunnya dengan 125 ribu kematian per tahun.

‎Di Bojonegoro sendiri, hingga akhir Oktober 2025 tercatat 2.366 kasus TBC atau 78 persen dari target nasional, dengan 90 persen pasien telah menjalani pengobatan.

‎Selain itu, lebih dari seribu kontak serumah juga telah mendapatkan terapi pencegahan.

‎Dalam kegiatan tersebut, masyarakat juga mengikuti cek kesehatan gratis mencakup pemeriksaan TBC, tekanan darah, gula darah, dan konsultasi kesehatan umum.

‎Tak ketinggalan, edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diberikan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit menular. (Prokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *