BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pada pukul 10.00 WIB di Gedung Putih Pemkab Bojonegoro, Senin 19 Mei 2025.
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara bersama jajaran kepala OPD, kedua belah pihak membahas secara intensif implementasi Dana Abadi Daerah (DAD), khususnya dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan.
Kedatangan rombongan Kutai Kartanegara disambut hangat oleh Bupati Bojonegoro, Wakil Bupati, serta jajaran dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Dalam forum diskusi tersebut, Bojonegoro memanfaatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman mengenai strategi pengelolaan DAD yang telah dirintis sebagai upaya menjaga kesinambungan pembiayaan pembangunan daerah, khususnya sektor pendidikan.
Dana Abadi Daerah sendiri merupakan langkah visioner Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam merespons kemungkinan menurunnya pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi yang selama ini menjadi andalan.
Melalui DAD, pemerintah berupaya memastikan pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan untuk sektor pendidikan umum, keagamaan, serta riset dan pengembangan IPTEK.
Dalam paparan yang disampaikan oleh BPKAD Bojonegoro, dijelaskan bahwa pembentukan DAD memiliki dasar hukum yang kuat, antara lain merujuk pada UU No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, PP No. 1 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Kebijakan Fiskal Nasional, dan PMK No. 64 Tahun 2024 tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan DAD.
Sumber pendanaan berasal dari APBD, termasuk Dana Bagi Hasil Migas, hasil investasi, serta sumber sah lainnya, disesuaikan dengan kapasitas fiskal daerah.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono dalam sambutannya menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang aman dan transparan.
Ia menyampaikan bahwa Pemkab sedang menyiapkan skema penyimpanan dana pendidikan melalui rekening kas negara maupun instrumen investasi yang aman dan terverifikasi.
Ia juga menyoroti kesamaan karakteristik wilayah Bojonegoro dan Kutai Kartanegara yang sama-sama kaya akan sumber daya alam tak terbarukan, sehingga diperlukan kebijakan pengelolaan yang bijak dan berpandangan jangka panjang.
“Fokus pembangunan kami adalah memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dan tidak hanya mengakomodasi keinginan sesaat,” ujar Bupati Wahono.
Selain membahas pendidikan dan keuangan daerah, pertemuan ini juga membuka ruang kerja sama di bidang pariwisata.
Bupati Bojonegoro menyinggung potensi wisata lokal seperti sumur tua peninggalan Belanda, dan menyampaikan ketertarikan untuk menjalin pertukaran wisata dengan Kutai Kartanegara.
“Kami berharap dapat membangun sinergi yang kuat dengan Kutai Kartanegara untuk mendorong pembangunan yang selaras dan saling menguntungkan,” tambahnya.
Kunjungan kerja ini menjadi ajang strategis untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman, sekaligus memperkuat hubungan antardaerah.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berharap, inisiatif Dana Abadi Daerah yang telah mereka jalankan dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi daerah lain dalam mendorong keberlanjutan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. (Az)