BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengurangi angka perkawinan anak. Salah satu wujudnya adalah dukungan terhadap Lokakarya Penyediaan Layanan Untuk Mencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak yang diadakan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro pada Rabu, 30 April 2025.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Hernowo Wahyu Utomo menyampaikan bahwa perkawinan usia dini disebabkan oleh banyak faktor, terutama pendidikan.
Oleh karena itu, Pemkab Bojonegoro terus mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama menekan angka pernikahan anak.
Lebih lanjut, Hernowo mengungkapkan bahwa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan meresmikan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di Bojonegoro. Pembentukan UPTD PPA ini juga merupakan hasil kerja sama dengan PD ‘Aisyiyah.
“Untuk layanan pencegahan perlindungan perempuan dan anak, lokasinya di selatan Gedung Pemkab, semoga bisa segera terbentuk,” terangnya.
Hernowo juga menekankan pentingnya pengembangan Forum Anak di sekolah-sekolah. Ia menilai bahwa komunikasi antar teman sebaya lebih efektif dalam menyampaikan pesan tentang bahaya pernikahan di usia anak.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga layanan ini semakin banyak di Bojonegoro,” katanya.
Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Zuliyatin Lailiyah menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh tim inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro dan patut diapresiasi oleh semua pihak.
“Kami juga mengharapkan sumbangsih pemikiran, ide dan masukan untuk penguatan akan suksesnya lokakarya ini,” ujarnya.
Zuliyatin juga mengajak semua pihak untuk turut mencegah stunting, yang menurutnya memiliki kaitan erat dengan perkawinan anak karena dapat memicu kemiskinan.
“Mari kita berupaya menekan perkawinan anak ini, supaya Bojonegoro bahagia, makmur dan membanggakan ini bisa kita wujudkan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa layanan pencegahan perkawinan anak ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada anak-anak, baik sebelum maupun sesudah pernikahan, serta memastikan hak-hak mereka terpenuhi.
PD ‘Aisyiyah dan Pemkab Bojonegoro telah menyusun strategi daerah yang melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemangku kepentingan terkait.
“Semoga dengan lokakarya ini, angka perkawinan anak di Bojonegoro bisa ditekan bersama-sama,” pungkas Zuliyatin. (Az)