Bojonegoro Genjot Pelayanan Kepemudaan dan Sosialisasikan Perbup Terbaru

BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar rapat koordinasi strategis lintas sektor pada tanggal 6 Mei 2025. Fokus utama pertemuan yang berlangsung di ruang Angling Dharma, Kantor Pemkab Bojonegoro ini adalah peningkatan pelayanan kepemudaan serta sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Pelayanan Kepemudaan Tahun 2024-2026.

‎Acara penting tersebut dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Agama, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, sekretaris kecamatan, serta para ketua organisasi kepemudaan di Bojonegoro.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadinpora) Bojonegoro, Arief Nanang Sugianto, menyampaikan salam hangat dari Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro dalam laporannya. Ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penetapan Perbup Nomor 36 Tahun 2024 yang telah disahkan pada 31 Desember 2024.

‎Lebih lanjut, Kadinpora menjelaskan bahwa pendanaan kegiatan ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Pemuda dan Olahraga.

‎”Rapat koordinasi ini memiliki tujuan utama untuk menyatukan sinergi antar berbagai organisasi, menetapkan tujuan, sasaran, dan arah kebijakan sebagai fondasi pemberian layanan kepemudaan di Kabupaten Bojonegoro,” katanya.

‎Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan keselarasan antara capaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dengan rencana aksi daerah pelayanan kepemudaan.

‎Acara ini menghadirkan narasumber ahli, yaitu Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Dr. Drs. Yohan, M. Si. Kadinpora Bojonegoro menyampaikan apresiasi atas kehadiran Dr. Yohan yang telah hadir dari Jakarta.

Dalam laporannya, Arief Nanang Sugianto juga menyampaikan perkembangan terkini mengenai IPP Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun 2023, IPP Bojonegoro tercatat sebesar 54,05 dan menunjukkan peningkatan yang signifikan menjadi 58,67 pada tahun 2024.

‎Pihaknya menargetkan peningkatan IPP hingga mencapai 59,96 pada tahun 2025, mendekati angka rata-rata provinsi yang saat ini berada di angka 58.

‎”Peningkatan ini diharapkan dapat dicapai melalui partisipasi aktif pemuda, kepemimpinan yang kuat, serta penyediaan lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja yang lebih luas,” jelasnya.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh narasumber, undangan, dan peserta yang hadir. Ia menegaskan bahwa pemuda adalah aset bangsa yang sangat berharga dan memegang peranan krusial dalam membangun masa depan.

“Oleh karena itu, perhatian dan dukungan maksimal perlu diberikan untuk meningkatkan daya saing pemuda di Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.

‎Bupati Wahono berharap, rapat koordinasi ini mampu mempererat sinergi dan koordinasi antar berbagai sektor dalam pelayanan kepemudaan.

‎Dengan demikian, diharapkan dapat dihasilkan rencana aksi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas hidup pemuda dan masyarakat Bojonegoro secara keseluruhan.

‎Bupati juga mengajak seluruh peserta untuk memahami, bekerja sama, dan berkolaborasi dalam menyusun rencana aksi pelayanan kepemudaan yang solutif dan memberikan dampak positif bagi pembangunan Bojonegoro menuju Indonesia Emas 2045.

‎”Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, rapat koordinasi strategis lintas sektoral penyelenggaraan pelayanan kepemudaan dan sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah Pelayanan Kepemudaan Tahun 2024-2026, saya nyatakan dimulai,” kata Bupati Setyo Wahono, menandai pembukaan acara secara resmi.

Sesi paparan materi dilanjutkan oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI, Dr. Drs. Yohan, M. Si. Dia menyampaikan perspektif filosofis mengenai pentingnya peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang akan memimpin Indonesia di masa depan, termasuk dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dr. Yohan menekankan urgensi mempersiapkan pemuda dengan kapasitas yang mumpuni.

Dipaparkan juga data demografi, yang menunjukkan bahwa secara nasional, pemuda dengan rentang usia 16-30 tahun mencapai sekitar 23% dari total populasi penduduk Indonesia.

“Di Kabupaten Bojonegoro sendiri, dengan jumlah penduduk sekitar 1,34 juta jiwa, diperkirakan terdapat sekitar 260 ribu pemuda. Potensi besar ini harus dioptimalkan melalui berbagai program pelayanan kepemudaan yang terarah,” terangnya.

Dr. Yohan menyoroti pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 2024-2025.

‎”Bonus demografi ini dapat menjadi modal pembangunan yang signifikan apabila angkatan kerja, terutama pemuda, dapat diberdayakan secara optimal,” ucapnya. Ia mencontohkan keberhasilan negara-negara maju seperti Korea Selatan, Jepang, dan China dalam memanfaatkan momentum serupa.

Lebih lanjut, Dr. Yohan menjelaskan potensi besar yang dimiliki pemuda dalam penguasaan teknologi dan kreativitas. Namun, ia juga mengingatkan akan tantangan seperti mentalitas “generasi stroberi” yang perlu diatasi.

‎”Lingkungan strategis yang semakin maju seharusnya dapat dimanfaatkan untuk memberikan peran yang lebih besar kepada pemuda sebagai agen penggerak pembangunan,” bebernya.

‎Dalam paparannya, Dr. Yohan juga menyinggung 16 indikator yang terdapat dalam RPJMN bidang pendidikan dan pelatihan kepemudaan. Beberapa di antaranya meliputi peningkatan jumlah pemuda dengan ijazah minimal SMA, peningkatan keterampilan TIK, pelatihan bersertifikat melalui kerja sama dengan BNSP, serta peningkatan partisipasi pemuda dalam kegiatan olahraga.

‎Ia menekankan pentingnya implementasi program yang efektif untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.

Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepemudaan di Kabupaten Bojonegoro, sejalan dengan visi daerah untuk mewujudkan Bojonegoro yang bahagia, makmur, dan membanggakan. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *