Bojonegoro Bahas Tuntas Benjolan Payudara Bersama Dokter Spesialis

BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.

‎Salah satu langkah yang diambil adalah melalui program talkshow SAPA! di Malowopati FM dengan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya.

Dalam kesempatan kali ini, tema yang diangkat adalah ‘Kenali dan Waspadai Benjolan di Payudara’.

Talkshow ini menghadirkan dr. Bonni Sapta Pratidina, Sp.B, seorang dokter spesialis bedah, sebagai narasumber utama, dipandu oleh Lia Yunita selaku host.

dr. Bonni menjelaskan bahwa benjolan pada payudara merupakan kondisi abnormal, ditandai dengan adanya rasa mengganjal atau pembengkakan yang teraba.

Ia memaparkan bahwa terdapat tiga jenis benjolan, yaitu infeksi, tumor jinak, dan tumor ganas (kanker).

‎”Perbedaan antara jenis-jenis benjolan ini seringkali sulit dibedakan tanpa pemeriksaan medis. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, terutama perempuan, untuk mengenali perubahan pada payudara mereka sejak dini,” ungkapnya pada Rabu (14/05/2025).

Lebih lanjut, dr. Bonni menerangkan gejala awal pada payudara yang perlu diwaspadai dapat dikenali dengan membandingkan kondisi payudara kiri dan kanan.

‎Jika ditemukan perbedaan bentuk, tekstur, atau permukaan kulit seperti tertarik, mengerut menyerupai kulit jeruk, atau tampak kusut, hal tersebut bisa menjadi indikasi awal adanya kelainan.

‎Selain itu, munculnya benjolan yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata karena berada di dalam jaringan payudara juga patut diwaspadai.

Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah keluarnya cairan abnormal dari puting di luar masa menyusui, seperti cairan bening atau bercampur darah.

Rasa nyeri juga dapat menjadi petunjuk adanya masalah, terutama jika muncul di luar siklus menstruasi atau terasa lebih intens dari biasanya.

‎dr. Bonni menyarankan agar perubahan-perubahan tersebut tidak diabaikan dan segera dikonsultasikan kepada tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Jika ada benjolan atau sesuatu yang mencurigakan, segera periksakan diri ke bidan atau dokter umum. Jangan menunda atau menganggap sepele,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa tidak semua benjolan memerlukan tindakan operasi, karena terdapat prosedur skrining untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.

‎dr. Bonni juga menyampaikan informasi penting bahwa kanker payudara tidak hanya menyerang kaum perempuan.

‎Ia mengingatkan bahwa laki-laki juga berisiko terkena penyakit ini, meskipun kasusnya lebih jarang terjadi.

‎”Pada laki-laki, biasanya perkembangan kanker payudara cenderung lebih agresif karena seringkali tidak disadari sejak awal,” imbuhnya.

Untuk menekan risiko kanker payudara, dr. Bonni menyarankan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat sejak usia muda.

Hal ini meliputi konsumsi makanan bergizi alami dan membatasi makanan cepat saji serta MSG.

‎Selain itu, penting untuk berolahraga secara teratur, menghindari kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan begadang berlebihan.

Pemeriksaan payudara secara berkala juga diperlukan agar gejala awal, seperti benjolan, dapat terdeteksi lebih dini.

‎Sebagai penutup, dr. Bonni menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin setiap bulan.

Pemeriksaan ini meliputi pengamatan terhadap perubahan bentuk atau ukuran payudara, adanya benjolan, perubahan warna kulit, hingga keluarnya cairan abnormal dari puting.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri jika menemukan kejanggalan pada payudara.

“Jangan takut, Kanker payudara saat ini sudah ada pengobatannya. Dengan deteksi dini, peluang untuk sembuh menjadi lebih besar,” pungkasnya.

dr. Bonni mengajak masyarakat, khususnya perempuan, untuk tidak malu dan menunda pemeriksaan agar penanganan dapat dilakukan sejak stadium awal. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *