SURABAYA – Suasana Tugu Pahlawan pada Kamis (4/9/2025), dipenuhi ribuan warga Surabaya lintas suku, etnis, agama, dan organisasi masyarakat.
Mereka bersatu dalam ikrar “Jogo Suroboyo” bersama Wali Kota Eri Cahyadi, Forkopimda Kota Surabaya, serta Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).
Melalui deklarasi ini, masyarakat Surabaya sepakat menjaga keamanan kota, menolak segala bentuk provokasi, serta mengutamakan musyawarah dalam menyampaikan aspirasi.
Ketua FPK Kota Surabaya menyebut, sekitar 200 anggota FPK yang mewakili 27 suku dan etnis hadir sebagai bukti komitmen kuat menjaga keharmonisan di Kota Pahlawan.
Langkah ini juga menjadi tindak lanjut dari kesepakatan bertajuk “Surabaya Rumah Kita Bersama” yang telah ditandatangani pada 25 Agustus lalu di Gedung Eks Humas Pemkot Surabaya, berisi lima komitmen strategis memperkuat kebhinekaan, toleransi, dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.
Ketua Umum PJI, Hartanto Boechori, menegaskan peran penting media dalam menjaga harmoni.
“Surabaya adalah kota perdagangan besar dengan masyarakat yang majemuk. Ikrar ini bukan hanya simbolis, tapi wujud nyata persatuan lintas suku, etnis, dan agama. Pers juga punya tanggung jawab moral menghadirkan pemberitaan yang mendidik, bukan yang memecah belah,” tegasnya.
Melalui ikrar “Jogo Suroboyo”, Surabaya diharapkan semakin menjadi teladan toleransi, kota yang aman, damai, dan membanggakan bagi seluruh warganya. (*)