Tradisi Makan Bersama di TMMD 125 Bojonegoro Warga Merasa Terbantu dan Bangga

BOJONEGOROtimes.Id – Sejak hari pertama dimulainya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 pada 23 Juli 2025 di Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, suasana kebersamaan begitu terasa.

‎Dukungan Uang Lauk Pauk (ULP) yang disalurkan kepada warga penunjang kegiatan, menjadi pemicu eratnya hubungan antara Satgas TMMD dengan masyarakat setempat.

‎ULP yang berasal dari Markas Besar TNI Angkatan Darat ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan anggota Satgas TMMD, tiga kali sehari mulai dari sarapan hingga makan malam.

‎Menariknya, para prajurit tidak makan sendiri, melainkan bersama dengan keluarga tuan rumah yang mereka tempati selama program berlangsung.

‎Komandan Satuan Setingkat Kompi (SSK) Satgas TMMD 125 Kodim 0813 Bojonegoro, Lettu Inf Setyo Budi, menyebutkan bahwa kebersamaan dalam makan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi sarana mempererat hubungan emosional.

‎“Kami tinggal bersama, makan bersama, sehingga suasananya terasa seperti keluarga. Menu sederhana pun terasa nikmat ketika disantap bersama warga,” ujarnya.

‎Salah satu warga, Ibu Yamini (54), yang rumahnya ditempati 10 anggota Satgas, mengaku senang sekaligus terbantu secara ekonomi. ULP sebesar Rp46 ribu per anggota per hari, menurutnya, cukup meringankan kebutuhan sehari-hari.

‎“Saya tidak keberatan, malah senang. Setiap hari saya memang masak untuk keluarga, jadi sekaligus untuk bapak-bapak TNI. Mereka juga sangat ramah,” tuturnya.

‎Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Czi Arief Rochman Hakim, SE., MM., menjelaskan bahwa TMMD 125 tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga menumbuhkan kedekatan antara TNI dan rakyat.

‎“Tradisi makan bersama ini bagian dari upaya memantapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Semua kebijakan diarahkan untuk mempererat hubungan tersebut,” tegasnya.

‎Program TMMD 125 berlangsung hingga 21 Agustus 2025 dengan tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan dan Ketahanan Nasional di Wilayah”.

‎Kegiatan fisik meliputi pembangunan jalan beton, musholla, rumah layak huni, sumur bor, dan rehabilitasi check dam. Sementara kegiatan non fisik bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa serta menumbuhkan semangat gotong royong.

‎Melalui TMMD 125, bukan hanya infrastruktur yang dibangun, tetapi juga hubungan sosial yang semakin erat.

‎Tradisi makan bersama setiap hari menjadi simbol kemanunggalan TNI dan rakyat, sekaligus bukti bahwa pembangunan desa tidak hanya soal fisik, tetapi juga tentang memperkuat ikatan kekeluargaan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *