BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus mengukuhkan komitmennya dalam memperkuat identitas religius daerah.
Hal ini dibuktikan dengan suksesnya penyelenggaraan kegiatan perdana Tartilul Hafidz Quran Jamaah Jamiyah Mudarosatil Quran lil Hafidzod (JMQH) pada Jumat (04/07/2025), di Pendopo Malowopati Bojonegoro.
Acara ini bukan sekadar forum tahfidz, melainkan wujud nyata ikhtiar Pemkab Bojonegoro untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam denyut kehidupan sosial, birokrasi, dan budaya masyarakat.
Suasana khidmat dan sejuk menyelimuti Pendopo Malowopati saat lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an bergema, menghidupkan ruh keberkahan di jantung kota Bojonegoro.
Acara dibuka langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Hj. Nurul Azizah yang didampingi Pembina JMQH, Nyai Hj. Tholiatus Sya’diah, dan Ketua JMQH, Nyai Hj. Nur Khusdiatin.
Kehadiran 100 hafidzah dari berbagai penjuru kecamatan di Bojonegoro semakin menambah kekhusyukan, mencerminkan indahnya ukhuwah Islamiyah dan kebersamaan dalam semangat Al-Qur’an.
Dalam sambutannya, Wabup Nurul Azizah menyampaikan apresiasinya kepada para penghafal Al-Qur’an.
”Para penghafal Al-Qur’an adalah insan pilihan yang diberi cahaya oleh Allah SWT. Melalui doa-doa mereka, semoga Bojonegoro senantiasa dijaga dalam ketenteraman, dijauhkan dari bala, dan dilimpahi keberkahan lahir maupun batin,” ujarnya penuh harap.
PLT Kabag Kesra, Laela Nor Aeny, menjelaskan bahwa kegiatan Tartilul Hafidz Quran ini akan menjadi agenda rutin setiap Jumat Pahing, dengan sistem rotasi jamaah dari seluruh kecamatan.
”Kami ingin membangun kebiasaan yang menyejukkan dan mendekatkan pada Allah SWT, baik di tengah birokrasi maupun masyarakat. Ini bukan hanya forum hafalan, tapi ruang penyegaran spiritual,” terangnya.
Kegiatan ini secara gamblang menunjukkan komitmen Bojonegoro sebagai kabupaten yang religius, tenteram, dan berakar kuat pada nilai-nilai keimanan.
Bojonegoro tidak hanya dikenal dengan geliat pembangunan fisik, tetapi juga berkomitmen penuh untuk membangun jiwa dan akhlak warganya.
Pembina JMQH, Nyai Hj. Tholiatus Sya’diah, turut menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah Pemkab dalam membina kegiatan keagamaan ini.
”Ini bentuk nyata dari kepemimpinan yang tidak hanya memikirkan pembangunan lahir, tapi juga batin. Semoga ini terus berlanjut dan menjadi gerakan masif di semua kecamatan,” ungkapnya dengan optimis.
Melalui Tartilul Hafidz Quran, Bojonegoro menegaskan identitasnya sebagai daerah yang damai, berakhlak, dan senantiasa memuliakan Al-Qur’an.
Di tengah derasnya arus zaman, kegiatan ini diharapkan menjadi oase spiritual yang menyejukkan, menumbuhkan cinta kepada Al-Qur’an di setiap hati, dari para pemimpin hingga seluruh lapisan masyarakat. (Az)