‎NGOPI, Bupati Bojonegoro Serap Aspirasi Pedagang untuk Revitalisasi Ruang Publik

BOJONEGOROtimes.Id – Taman Rajekwesi di Bojonegoro menjadi saksi bisu inovasi program ‘NGOPI’ (Ngobrol Bareng Pak Bupati) pada Rabu pagi menjelang siang, 7 Mei 2025. Bupati Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan jajaran kepala OPD, berbaur dengan para pedagang, duduk bersila di atas karpet di bawah teduhnya pepohonan.

‎Inisiatif unggulan Pemkab Bojonegoro ini bertujuan menjaring aspirasi masyarakat secara langsung sekaligus merumuskan langkah strategis pembangunan daerah.

‎Taman Rajekwesi, yang dulunya adalah terminal dan kini bertransformasi menjadi ruang publik yang dinamis, menjadi fokus utama dalam pertemuan tersebut.

‎Bupati Setyo Wahono menekankan esensi kolaborasi untuk menjadikan Taman Rajekwesi sebagai jantung aktivitas masyarakat yang hidup, hijau, dan kebanggaan baru Bojonegoro.

‎”Kami memerlukan gagasan dan ide dari OPD yang hadir serta para pelaku UMKM,” tuturnya.

‎Lebih lanjut, Bupati Wahono menawarkan pemanfaatan taman kepada Dekranasda Bojonegoro untuk mempromosikan produk UMKM lokal, yang diyakini akan berdampak positif pada warung kuliner di sekitar taman.

‎”Harapannya, keberadaan pasar UMKM bisa berdampak pada warung kuliner di taman yang ada sekarang bisa makin ramai,” ujarnya.

‎Pengelolaan aset lahan dan bangunan juga menjadi perhatian penting. Bupati Wahono menekankan perlunya penataan yang terstruktur dan terintegrasi untuk efisiensi dan keberlanjutan pengelolaan fasilitas publik.

‎”Digunakan sebagai apapun, ke depan di sini harus ada penunjang fasilitas umum seperti masjid hingga toilet untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung,” tegasnya.

‎Wakil Bupati (Wabup) Nurul Azizah menambahkan catatan historis mengenai peralihan aset Taman Rajekwesi dari Dinas Perhubungan ke Disdagkop UM pada tahun 2012, dengan pengelolaan bangunan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

‎Kini, ia mendorong pemanfaatan taman secara optimal sebagai ruang rekreasi, olahraga, seni, dan sentra UMKM 24 jam. “(Ketua Dekranasda Bojonegoro) Bu Cantika juga menghendaki di sini buka 24 jam. Sehingga orang kalau di Bojonegoro mau cari tempat untuk cari oleh-oleh di sini tujuannya,” ungkapnya.

‎Sesi NGOPI juga menjadi wadah bagi pelaku usaha untuk menyampaikan aspirasi. Ana, seorang penjual pecel yang telah berjualan sejak taman ini masih berfungsi sebagai terminal, berharap Taman Rajekwesi menjadi lebih ramai melalui penyelenggaraan berbagai acara.

‎”Berharap event-event diselenggarakan di sini untuk menarik pengunjung,” ucap wabup.

‎Melalui forum terbuka ini, Pemkab Bojonegoro sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk membangun dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan berdasarkan kebutuhan riil.

‎Taman Rajekwesi diharapkan bertransformasi menjadi ruang hidup yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat Bojonegoro. (Az)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *