BOJONEGOROtimes.Id – Memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, menghadiri acara yang diadakan di Pendopo Malowopati, kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pada Kamis, 1 Mei 2025.
Acara berlangsung dengan khidmat dan diwarnai semangat persatuan dari para pekerja yang hadir, yang membawa aspirasi perubahan melalui cara-cara yang damai.
Usai acara, Kapolres Bojonegoro menyampaikan apresiasinya atas kelancaran dan ketertiban peringatan May Day tersebut.
Menurutnya, situasi ini menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi serta kesadaran seluruh elemen pekerja akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
AKBP Mario menekankan betapa pentingnya komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antara pekerja, pemerintah, dan aparat keamanan dalam menghadapi isu-isu ketenagakerjaan.
Ia berharap pendekatan dialog yang konstruktif ini dapat terus dipertahankan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi para pekerja, tanpa menimbulkan gangguan sosial.
”Syukur Alhamdulillah, berkat komunikasi dan koordinasi yang baik, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bojonegoro memilih untuk menyampaikan tuntutan khususnya kepada Pemerintah Kabupaten melalui aksi damai,” ujar Mario kepada awak media.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (FSP RTMM) – SPSI Bojonegoro, Anis Yuliati, juga menyatakan komitmennya untuk menjaga kedamaian dalam peringatan Hari Buruh.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak bertujuan untuk menciptakan kericuhan, melainkan mengedepankan dialog yang membangun demi kesejahteraan para pekerja.
“Dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day ini, kita merayakannya dengan damai, aman, dan menghindari gangguan Kamtibmas yang tidak kita inginkan,” tegas Anis.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Komandan Kodim (Dandim) 0813/Bojonegoro, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan dari berbagai serikat pekerja.
Dengan suksesnya acara yang berlangsung damai ini, Bojonegoro menunjukkan bahwa peringatan Hari Buruh dapat menjadi wadah yang produktif bagi pekerja dan pemerintah untuk membangun dialog, tanpa harus melakukan aksi turun ke jalan yang dapat merugikan kepentingan bersama. (Az)