LAMONGAN – Dandim 0812 Lamongan, Letnan Kolonel Arm Ketut Wira Purbawan, S.I.P., M.Han., baru-baru ini mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Kompi Produksi Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini diselenggarakan di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor, dimulai pada hari Selasa minggu lalu.
Dalam kegiatan tersebut, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan hadir bersama seorang Danramil terbaik yang mewakili Korem 082/CPYJ. Keduanya mendapatkan pelatihan intensif mengenai pertanian, peternakan, dan perikanan.
Bimtek ini merupakan bagian dari langkah strategis TNI dalam mendukung program swasembada pangan nasional dan penyediaan bahan pangan untuk program makan bergizi gratis yang sedang dipromosikan oleh pemerintah.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan lokasi Kompi Produksi sebagai Balai Latihan Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga (Balaba).
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan prajurit dalam mendukung ketahanan pangan dengan memanfaatkan potensi lokal di wilayah masing-masing.
Letkol Arm Ketut Wira Purbawan menjelaskan bahwa bimtek ini merupakan tahapan penting dalam pembentukan kompi produksi di wilayahnya.
Dandim menekankan pentingnya kesiapan para komandan dalam mengelola dan mengembangkan potensi pertanian secara sistematis dan terencana.
“Kegiatan ini adalah wujud nyata dukungan terhadap pembentukan kompi produksi di wilayah. Melalui bimtek ini, para komandan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk mengoptimalkan sektor pertanian sebagai bagian dari kontribusi TNI dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dandim 0812 Lamongan ini menerangkan bahwa Kompi Produksi akan diterapkan di satuan Kodim, Lanal, dan Lanud dengan memanfaatkan berbagai jenis lahan.
Lahan-lahan tersebut meliputi lahan milik masyarakat, pemerintah daerah, perhutani, swasta, hingga lahan non-produktif lainnya, dengan luas minimal 5 hektare per lokasi.
Konsep pengembangan Kompi Produksi mengusung pendekatan ‘Integrated Farming System’ atau Sistem Pertanian Terpadu. Sistem ini menggabungkan sektor pertanian, peternakan, perikanan, hilirisasi atau bisnis, serta pemanfaatan teknologi dan mekanisasi modern.
Dengan sistem ini, diharapkan kompi produksi dapat menjadi penggerak utama ketahanan pangan yang berkelanjutan dan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Bimtek ini menunjukkan komitmen TNI dalam mendukung pembangunan nasional di sektor pangan, serta memperkuat peran teritorial TNI dalam memberdayakan potensi sumber daya lokal demi kesejahteraan rakyat. (ans)