Bupati Bojonegoro: TMMD Bukan Sekadar Pembangunan, Tapi Simbol Persaudaraan

BOJONEGOROtimes.Id – Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Tahun Anggaran 2025 resmi dimulai di Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro pada Rabu, 23 Juli 2025.

‎Upacara pembukaan berlangsung khidmat di lapangan sepak bola desa setempat, dengan Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, bertindak sebagai Inspektur Upacara.

‎Kegiatan lintas sektoral ini mengusung tema “Dengan semangat TMMD mewujudkan pemerataan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan nasional di wilayah”, menandai dimulainya rangkaian proyek pembangunan fisik dan non fisik yang melibatkan unsur TNI, pemerintah daerah, mahasiswa, dan masyarakat.

‎Turut hadir dalam upacara antara lain Wakil Bupati Nurul Azizah, Ketua TP PKK Cantika Wahono, Wakil Ketua DPRD Mitro’atin, Dandim 0813 Bojonegoro beserta Ibu Persit, perwakilan Polres, seluruh Kapolsek, serta para mahasiswa KKN dari UNUGIRI dan UNIGORO.

‎Satgas TMMD melaporkan bahwa sebanyak 150 personel gabungan dari TNI AD, AL, dan AU telah dikerahkan.

‎Mereka terdiri dari personel Brigif 16/Wira Yudha, Yonif 503/Mayangkara, Pasmar 2, Lanud Iswahyudi, Kodim 0813 Bojonegoro, Zipur 5/ABW, Korem 082/CPYJ, hingga tim Bintaljarah dan tenaga kesehatan.

‎Selama satu bulan penuh, mulai 23 Juli hingga 21 Agustus 2025, Satgas TMMD akan menuntaskan enam proyek fisik di Desa Soko.

‎Pekerjaan tersebut meliputi:

‎- Pembangunan jalan beton penghubung Soko–Pajeng sepanjang 1.372 meter

‎- Rehabilitasi check dam di Dusun Sekonang

‎- Peningkatan kualitas 36 unit Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu)

‎- Pembuatan sumur bor

‎- Pembangunan mushola

‎- Pembangunan pagar SDN Soko

‎Tak hanya fokus pada infrastruktur, TMMD tahun ini juga mengedepankan program non fisik, seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, edukasi kesehatan, penguatan ekonomi kerakyatan, serta pelestarian budaya gotong royong.

‎Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono menegaskan bahwa TMMD merupakan bentuk nyata sinergi antara TNI, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan daerah tertinggal.

‎“TMMD ini menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem, memperkuat ketahanan pangan, serta menurunkan angka stunting.

‎Pemerintah daerah turut mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,6 miliar untuk kegiatan fisik dan Rp658 juta untuk kegiatan non fisik,” tegasnya.

‎Bupati juga mendorong seluruh perangkat daerah, camat, dan kepala desa untuk aktif mendukung kesuksesan TMMD ke-125, dengan tetap menjaga kearifan lokal dan menjadikan kehadiran TNI sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Desa Soko.

‎“Kita harapkan TMMD ini bukan hanya menghadirkan pembangunan fisik, tapi juga memperkuat semangat persaudaraan dan kebersamaan antara rakyat dan TNI,” pungkasnya.

‎Program TMMD ke-125 ini menjadi tonggak penting dalam penguatan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro, sekaligus menjadi simbol nyata kebersamaan dan gotong royong yang menjadi identitas bangsa. (Prokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *