BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus meneguhkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat.
Melalui Tim Pembina Posyandu, kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Enam Bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Posyandu bagi Tim Pembina Posyandu Desa se-Kecamatan Kedungadem digelar di pendopo kecamatan setempat, Kamis (30/10/2025).
Acara tersebut menghadirkan Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, yang menegaskan pentingnya transformasi Posyandu sebagai pusat pelayanan terpadu lintas sektor, sesuai amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024.
“Selama ini Posyandu dikenal hanya sebagai layanan kesehatan. Namun ke depan, Posyandu harus menjadi pusat layanan publik yang mencakup enam bidang SPM, mulai pendidikan hingga sosial. Ini bukan hanya tugas, tapi kewajiban moral dan hukum pemerintah,” tegas Cantika di hadapan ratusan kader dan perangkat desa.
Enam bidang layanan dasar yang menjadi fokus SPM antara lain pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan perlindungan masyarakat (Trantibum Linmas), serta sosial.
Menurut Cantika, penerapan SPM di tingkat desa akan memperkuat peran desa sebagai ujung tombak pelayanan publik.
“Kita ingin semua desa punya pelayanan yang merata, tanpa ada ketimpangan antarwilayah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Cantika juga membagikan kabar membanggakan. Kabupaten Bojonegoro dijadwalkan akan menerima apresiasi tingkat nasional pada ajang Lomba Posyandu Terpadu di Surabaya, 4 November 2025 mendatang.
“Baru satu bulan sejak Posyandu Terpadu dibentuk, Bojonegoro langsung mendapat penghargaan nasional. Ini bukti kerja cepat dan kolaborasi lintas sektor yang solid,” ungkapnya bangga.
Salah satu contoh sukses, kata Cantika, adalah Desa Sukowati yang mampu mengintegrasikan berbagai program lintas bidang dalam satu wadah layanan Posyandu.
“Setiap desa punya potensi dan inovasi. Yang penting ada kemauan untuk berkembang,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara PKK dan Posyandu dalam memperkuat pelayanan masyarakat.
“Nanti kita akan punya seragam khusus berwarna ungu agar mudah dikenali di lapangan. Ini simbol kekompakan,” tuturnya dengan semangat.
Cantika menutup acara dengan ajakan bagi para kader dan perangkat desa untuk aktif berbagi praktik baik melalui berbagai platform digital.
“Kegiatan dan inovasi jangan berhenti di tingkat desa. Publikasikan di media sosial, website desa, dan kanal pemerintah agar daerah lain bisa belajar dari Bojonegoro,” imbaunya.
Dengan kolaborasi dan semangat gotong royong, Cantika optimistis Bojonegoro akan menjadi contoh nasional dalam penerapan SPM berbasis Posyandu.
“Kalau kadernya kompak, pelayanan masyarakat akan makin terasa manfaatnya. Bojonegoro siap jadi role model nasional,” pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung hangat dan interaktif itu turut dihadiri Forkopimcam Kedungadem, Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan, para kader Posyandu dari seluruh desa, perangkat desa, serta tokoh masyarakat. (Prokopim)














Bojonegorotimes.id adalah media online berbasis di Bojonegoro, serta fokus pada pemberitaan di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. Sejak awal,