BOJONEGOROtimes.Id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan, telah secara resmi mengumumkan hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMAN 2 Taruna Pamong Praja Jawa Timur Tahun Ajaran 2025/2026.
Keputusan pengumuman yang tertuang dalam surat bernomor 400.3/2709/101.2/2025 ini ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Drs. Aries Agung Paewi, pada rapat pleno yang diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 10 Mei 2025.
Sebanyak 200 siswa terbaik dinyatakan lolos seleksi setelah melalui tahapan seleksi yang ketat.
Proses seleksi ini melibatkan kolaborasi strategis antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kodam V/Brawijaya, dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Kemitraan ini menghasilkan sinergi yang kuat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan menengah melalui implementasi kurikulum khusus yang berfokus pada Kepamongprajaan dan Bela Negara.
Hal ini menjadikan SMAN 2 Taruna Pamong Praja sebagai salah satu institusi pendidikan unggul di Jawa Timur.
Sidang Pleno penetapan calon siswa baru ini menjadi momen penting karena menunjukkan bahwa seleksi masuk tidak lagi didominasi oleh calon siswa dari keluarga berada.
Dalam keterangannya saat sidang pleno, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyampaikan bahwa sebanyak 200 calon siswa telah resmi dinyatakan lulus seleksi.
Dia juga menjelaskan bahwa kepala sekolah dan perwakilan dari Kodam V/Brawijaya telah memaparkan hasil tes yang telah dilaksanakan hingga akhir seluruh rangkaian kegiatan.
Data yang dikumpulkan oleh panitia seleksi mengungkapkan fakta menarik.
Meskipun mayoritas orang tua calon siswa berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas, terdapat pula sejumlah calon siswa yang berasal dari latar belakang profesi sederhana seperti petani, petugas keamanan, pedagang, hingga karyawan swasta.
”Ini membuktikan bahwa proses seleksi benar-benar mengutamakan kemampuan dan potensi individu setiap siswa. Bukan hanya dilihat dari kondisi ekonomi keluarga,” tegas Aries.
Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen lembaga untuk mewujudkan sistem pendidikan yang adil dan setara, memberikan kesempatan kepada semua calon siswa tanpa adanya diskriminasi ekonomi.
Hasil seleksi ini menjadi bukti nyata bahwa kualitas individu tetap menjadi faktor penentu utama dalam meraih kesempatan pendidikan. (red)